Merayakan Kolaborasi Kopi Berkelanjutan dalam International Coffee Day Dialogue di Surabaya

Surabaya, jurnal9.tv -Konsulat Jenderal Australia di Surabaya, bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), menyelenggarakan International Coffee Day Dialogue: ‘From Farm to Cup: Pathways to Sustainability, Market Access and Inclusive Growth’ pada 1 Oktober di kampus UINSA. Selaras dengan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia (IA-CEPA) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa, kegiatan ini mempertemukan para alumni Australia, pelaku industri, peneliti, dan pencinta kopi untuk menggali peluang kolaborasi, inovasi, serta keberlanjutan dalam sektor kopi Indonesia. Acara ini juga menegaskan peran penting Surabaya dan Jawa Timur sebagai pusat perdagangan kopi dan pertukaran pengetahuan, sekaligus mendorong praktik berkelanjutan yang memberdayakan petani kecil dan komunitas.

Dipandu oleh alumni Australia, Dr. Nabiela Naily, acara dimulai dengan sambutan dari alumni Australia, Prof. Dr. Akhmad Muzakki, Rektor UINSA, serta Bapak Glen Askew, Konsul Jenderal Australia di Surabaya, dan dilanjutkan dengan pemaparan utama oleh Bapak Lucky Kristian, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur.

“Sektor kopi Indonesia adalah contoh luar biasa bagaimana perdagangan, inovasi, dan pemberdayaan komunitas dapat berjalan beriringan untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif,” ujar Glen Askew.

“Kegiatan ini tidak hanya merayakan semangat dan keahlian para alumni serta mitra kami, tetapi juga menunjukkan potensi kolaborasi antara Australia dan Indonesia dalam membangun masa depan kopi yang berkelanjutan, dari kebun hingga ke cangkir,” demikian imbuh Glen.

Diskusi panel menghadirkan alumni Australia dan pakar industri kopi yang berbagi pandangan tentang pemberdayaan petani, akses pasar, dan inklusi sosial. Melalui sesi interaktif coffee cupping dan demonstrasi penyeduhan, kedai kopi milik alumni, Toby’s Estate Surabaya, menampilkan cita rasa khas biji kopi Australia, sementara Tengger Arabica yang didirikan oleh Ainur Rusydi, mempresentasikan upaya mereka dalam meningkatkan kesejahteraan petani, mendorong keberlanjutan, dan memperkuat inovasi dalam pengolahan kopi. Sesi networking juga memberi ruang bagi peserta untuk bertukar ide dan menjajaki peluang kerja sama di masa depan.

International Coffee Day Dialogue menegaskan pentingnya hubungan antarwarga, keahlian industri, serta kepemimpinan alumni dalam memperkuat tujuan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan antara Australia dan Indonesia.