PBNU Ingatkan Jaga Kualitas Makanan Program MBG

Keterangan: KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU berdialog dengan santri penerima manfaat program MBG di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Silo, Kab. Jember.(Foto TV9)

Jember, jurnal9.tv -Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengingatkan semua pihak untuk menjaga kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah. KH. Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU menyatakan bahwa dengan menjaga kualitas makanan, PBNU menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal itu disampaikan oleh KH. Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya dalam acara Peresmian Satuan Pelaksana Gizi (SPPG) Nahdlatul Ulama di pondok pesantren Bahrul Ulum, Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, pagi tadi (Selasa, 30 September 2025). Dengan menjaga kualitas makanan, diharapkan dapat menjamin gizi dan keamanan anak-anak penerima manfaat program MBG.

Sementara itu KH. Hodri Arif
pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum menyatakan, “untuk menjaga kualitas makanan yang bergizi, juga halalan thayyiban, diperlukan kontrol ahli gizi. Merekalah yang paham akan kualitas gizi makanan”.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan sebanyak 42 plakat SPPG NU oleh ketua umum PBNU dan Kepala Badan Gizi Nasional, Prof. Dadan Hindayana. Plakat tersebut akan diletakkan di pesantren yang mengelola SPPG pesantren.

“Dukungan PBNU sangat dibutuhkan negara. Dengan adanya SPPG pesantren, selain terlibat dalam penyiapan dapur, juga melibatkan santri-santri dan masyarakat sekitar dalam rantai pasok untuk kebutuhan Makan Bergizi Gratis,” demikian pernyataan Kepala Badan Gizi Masional (BGN), Dadan Hindayana dalam acara peresmian SPPG Pesantren tersebut. Dengan demikian, program MBG, bukan hanya masalah gizi, tetapi berdampak pada ekosistem perekonomian di pesantren dan sekitarnya.