Surabaya, jurnal9.tv -Gempa bumi berkekuatan 5,7 SR yang mengguncang 46 km timur laut Banyuwangi pada Kamis (25/9/2025) sore terus menimbulkan dampak signifikan. Data terbaru yang dirilis Pusdalops BPBD Jatim pada Sabtu (27/9) pukul 06.00 WIB mencatat, total 123 rumah rusak di empat kabupaten, disertai kerusakan pada tempat ibadah, sekolah, dan tempat usaha.
Rincian kerusakan tercatat sebagai berikut:
Kabupaten Situbondo: 45 rumah rusak ringan, 20 rumah rusak sedang, dan 45 rumah rusak berat. Selain itu, 3 tempat ibadah, 1 sekolah, dan 4 tempat usaha juga terdampak.
Kabupaten Banyuwangi: 4 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak sedang, 3 rumah rusak berat, serta 1 masjid rusak.
Kabupaten Bondowoso: 1 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak berat.
Kabupaten Jember: 1 rumah rusak berat.
Selain kerusakan bangunan, seorang warga Jember bernama Toni B. Rodiyah (81 tahun) mengalami luka ringan. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa maupun pengungsi. Warga yang rumahnya terdampak sementara tinggal di rumah kerabat atau keluarga.
Respon Cepat BPBD Jatim
Sejak Kamis malam, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim telah diterjunkan ke lokasi terdampak di Situbondo, Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember untuk melakukan assessment serta mendistribusikan bantuan logistik.
“Kami juga memberangkatkan Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) untuk menghitung cepat kerusakan agar bantuan material bisa segera diberikan,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.
Sebagai tindak lanjut, BPBD Jatim membawa 550 paket sembako ke Situbondo untuk mendukung kunjungan kerja Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang dijadwalkan meninjau lokasi terdampak pada Sabtu (27/9).
BMKG mencatat gempa utama terjadi pukul 16.04 WIB dengan kedalaman 12 km, dan tidak berpotensi tsunami. Namun, setelahnya terjadi 19 kali gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 3,6 SR.
Guncangan dirasakan di berbagai wilayah, dari Banyuwangi, Situbondo, Jember, Bondowoso, Lumajang, hingga Surabaya, bahkan mencapai Pulau Madura.