Wujudkan Remaja Tangguh Bencana, FIKes Universitas Hafshawaty Genggong Gelar Pelatihan di Desa Dringu

Probolinggo, jurnal9.tv -Mengantisipasi risiko banjir yang kerap melanda wilayah Probolinggo, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Hafshawaty Zainul Hasan kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan bertema mitigasi bencana yang difokuskan kepada kalangan remaja. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 14 September 2025 di Balai Desa Dringu, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Pelatihan bertajuk “Inovasi Disaster Kit untuk Remaja Siaga Bencana (DISIANA)” merupakan bagian dari program Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) yang digagas oleh tim dosen FIKes Universitas Hafshawaty. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan remaja di wilayah rawan banjir, sekaligus memperkenalkan disaster kit sebagai alat penting dalam menghadapi keadaan darurat.

Desa Dringu dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena wilayah ini tercatat sebagai salah satu daerah yang paling sering terdampak banjir di Kabupaten Probolinggo. Tak heran jika kegiatan ini mendapatkan perhatian serius, baik dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, maupun kelompok pemuda setempat.

“Kami berterima kasih atas inisiatif Universitas Hafshawaty yang telah hadir di tengah-tengah masyarakat kami. Meskipun banjir masih menjadi tantangan tahunan, kami terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesiagaan warga, terutama generasi mudanya,” ujar Suwiji, Kepala Dusun Dringu yang mewakili Kepala Desa dalam sambutan pembuka.

Tim pelaksana kegiatan terdiri dari Widya Addiarto, S.Kep., Ns., M.Kep selaku ketua tim, serta Rizka Yunita, S.Kep., Ns., M.Kep dan Bawon Nul Hakim, SH., MH sebagai anggota. Mereka menyampaikan materi mengenai pentingnya literasi bencana dan pemanfaatan disaster kit secara langsung kepada para peserta yang merupakan anggota Karang Taruna dan kelompok relawan muda (Tagana) Desa Dringu.

Menurut Widya Addiarto, disaster kit tidak hanya berisi alat bantu darurat, tetapi juga mencerminkan kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi situasi krisis.
“Literasi bencana harus dimiliki sejak dini, terutama di lingkungan rawan. Disaster kit adalah bagian dari tanggung jawab individu dalam melindungi diri dan keluarga ketika bencana tiba,” jelasnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan Aries Setyawan, S.I.Kom dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo sebagai narasumber. Ia menyampaikan lima prinsip dasar yang harus dimiliki setiap keluarga dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana: mengenali ancaman, menciptakan lingkungan aman, menyusun rencana siaga, memahami peringatan dini, serta melakukan evakuasi secara mandiri.

Selama pelatihan, peserta diberikan edukasi interaktif mengenai jenis-jenis bencana, demonstrasi penggunaan disaster kit, serta simulasi evakuasi sederhana. Para peserta menyambut kegiatan ini dengan antusias dan berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan secara rutin, terutama menjelang musim hujan.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui skema pendanaan tahun 2025.

Melalui kegiatan ini, Universitas Hafshawaty Zainul Hasan tidak hanya mentransfer ilmu kepada masyarakat, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana harus dimulai dari tingkat individu dan komunitas terkecil — keluarga. (bhj)