Petani Muda Sukses Bertani Pisang Cavendish, Hingga Tembus Pasar Nasional. Lumajang Siap Jadi Kota Pisang Lagi.

Lumajang, jurnal9.tv -Seorang petani muda asal Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, sukses membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi ladang usaha menjanjikan. Jamaluddin, petani milenial yang fokus membudidayakan pisang cavendish sejak 2021, kini telah memasarkan produknya hingga ke berbagai kota besar di Jawa dan Bali.

Berawal dari lahan setengah hektare dengan sekitar 1.000 pohon, Jamal memilih pisang cavendish karena memiliki masa panen yang relatif cepat serta pasar yang sangat potensial.

“Saya pilih pisang cavendish karena panennya lebih cepat dibanding jenis pisang lain, dan pasarnya juga bagus,” ujar Jamaluddin.

Kini, Jamal telah memperluas lahannya menjadi 3 hektare, dan membangun kemitraan dengan petani lain sehingga total luas lahan yang dikelola bersama mencapai 20 hektare. Strategi ini memungkinkan panen dilakukan dua kali dalam seminggu secara bergantian antara kebun milik pribadi dan kemitraan.

“Dalam seminggu, kita bisa panen 3 sampai 4 ton. Pemasarannya sudah ke kota-kota besar seperti Surabaya hingga Bali,” tambahnya.

Dari hasil penjualan pisang cavendish, Jamal meraup omzet rata-rata Rp 111 juta per bulan. Jumlah tersebut belum termasuk biaya operasional dan pengeluaran lainnya.

Namun di balik kesuksesan itu, Jamal masih menghadapi tantangan terkait keterbatasan alat pertanian. Ia berharap ada dukungan dari pemerintah, khususnya dalam bentuk alat pertanian modern.

“Kami bersama petani mitra lainnya masih banyak yang pakai alat manual. Harapannya bisa dibantu alat seperti traktor, drone untuk penyemprotan, dan pompa air untuk musim kemarau,” katanya.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang hadir langsung di lokasi menyampaikan apresiasinya atas semangat dan inisiatif Jamaluddin. Menurutnya, apa yang dilakukan Jamal selaras dengan program prioritas Presiden dalam penguatan sektor pertanian, termasuk hortikultura.

“Mas Jamal mudah-mudahan dilancarkan rezekinya, karena banyak orang, banyak petani yang bergantung hidupnya CV ini. Termasuk karyawannya ada kurang lebih 15 orang yang bekerja di bagian packing dan lain-lain,” ucap Bupati Indah.

Pemerintah Kabupaten Lumajang pun berharap, keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi petani muda lainnya, serta mampu mengembalikan kejayaan Lumajang sebagai Kota Pisang, seperti pada masa lampau. (Ard)