OPINI  

Perkembangan Pesat AI dan Ancaman Kepunahan Profesi Guru

Oleh: Dr. H. Ahmad Halid, Rektor Universitas Islam Jember

Bill Gates yang merupakan pendiri dan pemilik perusahaan tekemuka Microsoft Corporation mengungkapkan bahwa Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan akan menggantikan guru dan dokter dalam 10 tahun mendatang, menurutnya bimbingan belajar yang hebat dan nasehat medis akan menjadi hal yang gratis dan umum melalui AI.

Namun menurut Gates, masyarakat sebaiknya tetap optimis terhadap masa depan, tidak perlu terlalu khawatir pekerjaan akan diambil alih oleh mesin, filantropis tersebut justru mengajak masyarakat luas untuk memanfaatkan AI agar dapat menghasilkan keahlian baru.

Salah satu sekolah di London Inggris yaitu David Game Collage memang sudah berhasil memulai terobosan program kelas tanpa guru, yang secara teknis kegiatan mengajar digantikan oleh AI sejak kelas pertama bulan September 2024. Kegiatan Adaptive Learning Programe ini mengusung tajuk Intensive Sabrewing Programe ini dilakukan secara intensif selama satu tahun sehingga memberikan pengalaman belajar yang berbeda.

Dimulainya metode pembelajaran oleh AI tersebut tentu memunculkan kekhawatiran, apakah profesi guru akan segera punah karena digantikan oleh mesin? Perkembangan signifikan kecerdasan buatan membuktikan bahwa kemungkinan tersebut dapat menjadi kenyataan dalam waktu cepat.

Tetapi sebagian akademisi termasuk di Universitas Islam Jember menilai AI tidak mungkin bisa sepenuhnya menggeser posisi penting guru, karena ada beberapa aspek yang tidak bisa diakomodasi oleh robot.

Selama ini sosok guru sebagai pendidik tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga memiliki sejumlah peran penting yaitu:
1.Membimbing murid-murid dengan metode yang berbeda-beda karena sejatinya para peserta didik memiliki kondisi yang tidak sama sehingga membutuhkan beragam model pedekatan.
2.memberikan motivasi belajar para peserta didik melalui pendekatan emosional.
3.menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan murid-murid, termasuk membentuk sikap, cara pandang, perilaku dan karakter anak.
4.membangun interaksi sosial dan kesehatan mental antar-manusia.
5.bahkan memberikan pengalaman debat, pengalaman berbicara di depan forum ataupun pengalaman aktivitas publik speaking lainnya.

Di sisi lain, perkembangan pesat teknologi AI justru akan semakin memberikan manfaat bagi kemajuan dunia pendidikan karena bisa membantu para guru untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan teknis secara cepat dan tepat. AI bisa diperbantukan untuk menyelesaikan penilaian, analisis data dan perencanaan pelajaran. Sehingga dengan demikian guru bisa menghemat waktu kemudian mengalokasikannya untuk fokus melakukan pengembangan hal lain, terutama pada keahlian pokok mereka yaitu membangun karakter, kreatifitas dan kemampuan menganalisis secara kritis.