Sumenep, jurnal9.tv -Penemuan narkotika jenis sabu di perairan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kini mencapai total 52 kilogram. Direktur Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (P2NOT) Jawa Timur, Zamrud Khan, mendesak aparat penegak hukum segera mengungkap jaringan di balik peredaran sabu tersebut.
Temuan ini bermula dari penyerahan awal sebanyak 35 kilogram sabu, yang kemudian bertambah 17 kilogram dari hasil penyelidikan dan pengembalian sukarela oleh warga. Seluruh barang bukti telah diamankan dan dibawa oleh aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur.
“Ini merupakan kejahatan luar biasa. Jika diasumsikan 1 gram per orang, maka 52 ribu jiwa terancam oleh narkotika ini,” tegas Zamrud Khan kepada media di Sumenep, Selasa (4/6/2025).
Zamrud juga mengungkapkan, kemasan sabu yang ditemukan sangat identik dengan kasus penangkapan 2 ton sabu di Riau serta 15 kilogram sabu di Bangkalan. Hal ini memperkuat dugaan adanya jaringan nasional atau bahkan internasional di balik peredaran narkotika tersebut.
Sementara itu, Dirresnarkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, membenarkan bahwa barang bukti 17 kilogram telah diamankan dan pihaknya masih mendalami penyelidikan lebih lanjut.
Selain mendorong pengungkapan jaringan, P2NOT juga meminta pemerintah memberikan penghargaan kepada masyarakat yang turut serta menyerahkan sabu tersebut. Menurut Zamrud, keterlibatan warga merupakan bentuk nyata partisipasi dalam pemberantasan narkoba.
“Negara harus hadir memberi apresiasi kepada warga yang peduli. Ini langkah berani yang patut diapresiasi,” tambahnya.
Lebih lanjut Zamrud memaparkan temuan narkoba jenis sabu diperairan Masalembu oleh nelayan setempat mempunyai nilai pasar yang diperkirakan mencapai hampir Rp55 miliar.
“Penemuan sabu ini menjadi yang terbesar dalam sejarah pengungkapan narkoba di wilayah Madura. Maka dari itu negara harus hadir memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah ikut menyelamatkan 52 ribu penduduk dari penyalahgunaan narkotika,” lanjutnya.
Zamrud berharap aparat baik dari kepolisian, BNN dan TNI tidak berhenti dengan barang bukti 52 kilogram tersebut. Menururtnya, dari pengamatan jenis drumnya masih dimungkinkan lebih dari yang terungkap saat ini.