Lamongan, jurnal9.tv -Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung pelindungan pekerja migran Indonesia, baik dari sisi akademis, teknis, maupun hukum. Hal ini mengemuka dalam acara Diskusi Terbatas tentang Sinergi Perguruan Tinggi dan Kementerian P2MI, yang digelar di Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, Selasa 27 Mei 2025.
Dalam kesempatan itu dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Staf Ahli Kementerian P2MI Prof. Moh. Chotib, Ketua Senat Unisda Prof. M. Afif Hasbullah, Rektor Unisda Hafid Nashrullah, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur Gimbar O Helawarnana, serta jajaran dosen.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Moh. Chotib menyampaikan bahwa Kementerian P2MI (Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) memiliki mandat kuat dari negara untuk memastikan pelindungan menyeluruh bagi para pekerja migran. Mulai dari pra-penempatan, masa bekerja di luar negeri, hingga kepulangan ke Tanah Air.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan perguruan tinggi menjadi sangat penting untuk memperkuat literasi hukum, pelatihan keterampilan, serta penyediaan data dan riset yang valid. Kami mengajak Unisda untuk menjadi mitra aktif dalam misi ini,” ujar Prof. Chotib dalam sambutannya.
Respon positif disampaikan oleh Prof. M. Afif Hasbullah, Guru Besar Ilmu Hukum Unisda Lamongan sekaligus Ketua KPPU RI 2022-2024. Ia menekankan bahwa pelindungan pekerja migran bukan hanya persoalan kebijakan dan birokrasi, tetapi juga menyangkut keadilan sosial dan hak asasi manusia yang harus dikawal melalui pendekatan ilmiah dan kritis.
“Perguruan tinggi, khususnya dengan kapasitas akademik yang kami miliki, dapat menjadi bagian penggerak bagi pelindungan yang lebih berkeadilan. Kami siap mendirikan Pusat Studi Pelindungan Pekerja Migran di Unisda sebagai bentuk komitmen nyata kami,” ujar Prof. Afif yang juga Plt. Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim ini.
Lebih lanjut, Prof. Afif menjelaskan bahwa dukungan akademis yang dimaksud mencakup pengembangan kurikulum berbasis pelindungan migran, riset kolaboratif dengan instansi pemerintah, serta penguatan pendampingan hukum bagi pekerja migran dan keluarganya.
Acara diskusi ini sekaligus menjadi titik awal kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan Kementerian P2MI, mengingat pentingnya peran strategis pekerja migran dalam perekonomian nasional. Seperti komitmen Kementerian P2MI saat ini, untuk memperkuat sistem pelindungan pekerja migran Indonesia di segala lini.
Rektor Unisda, dalam sambutannya, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini, dan berharap kolaborasi yang dibangun dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lain.
Sementara itu, Kepala BP3MI Jawa Timur menambahkan kesiapan pihaknya untuk sharing potensi kebutuhan berikut penempatan tenaga kerja migran dengan pihak perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga profesional dan terampil.
Dengan sinergi lintas sektor ini, diharapkan pelindungan terhadap pekerja migran Indonesia akan semakin kuat dan menyeluruh. (***)