Gus Ubaid Tekankan Pentingnya Regenerasi, Dorong Generasi Muda NU Tampil di Garda Depan

Surabaya, jurnal9.tv -Ubaidillah Amin, atau Gus Ubaid, pengasuh Pondok Pesantren Annuriyah Kaliwining Jember dan Pengurus Lembaga Falakiyah PBNU, menerima penghargaan Tokoh Nahdliyin Inspiratif 2024 dari Perkumpulan Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) di Surabaya, Rabu (12/3/2025). Namun, di balik rasa syukurnya, ia menyoroti urgensi regenerasi kepemimpinan di tubuh Nahdlatul Ulama (NU) serta mendesak generasi muda untuk lebih aktif mengambil peran strategis.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada FJN atas penghargaan ini. Jujur, saya terkejut karena merasa belum cukup berbuat untuk pantas menerimanya. Ini adalah hasil dukungan para kader muda NU yang saya bimbing,” kata Gus Ubaid dalam sambutannya.

Gus Ubaid tak menampik keprihatinannya terhadap dinamika regenerasi di NU. Dengan nada rendah hati namun tegas, ia menyampaikan:
“Maaf, mungkin saya agak kurang sopan kepada para senior. Tapi regenerasi di NU sangat penting. Banyak yang sudah berusia di atas 60 tahun. Sudah saatnya mereka memberi kesempatan kepada generasi muda. Seperti kata Pak Luhut, mereka selayaknya menjadi ‘orang tua’ yang memberi nasihat, bukan terus memegang jabatan.”

Ia juga mengkritik stagnasi kader muda NU yang kerap hanya berkutat di posisi tenaga ahli atau LSM. “Kapan generasi muda NU akan muncul? Banyak anak muda potensial, tapi tidak mendapat ruang. Saatnya mereka tampil di garda depan, termasuk di politik,” tegasnya.

Usulan Pembatasan Masa Kepemimpinan

Gus Ubaid mengusulkan agar kepemimpinan di NU dibatasi maksimal tiga periode. Alasannya, banyak senior yang masih aktif di struktur organisasi sambil mengurus pesantren. “Jika tidak kembali ke pesantren, khawatir lembaga pendidikan itu terbengkalai. Kapan fokus mengurus umat?” imbuhnya.

Ia mendorong para senior bersikap legowo membuka ruang bagi generasi baru. “Para senior tetap bisa membimbing, tapi beri kesempatan anak muda memimpin. Ini momentum untuk transformasi,” tambahnya.

Penghargaan untuk Inspirasi Generasi Muda

Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi (Diday), menjelaskan bahwa penghargaan ini telah memasuki tahun kelima dengan prinsip independen dan imparsial. “Kriteria utamanya adalah rekam jejak inspiratif bagi generasi muda Nahdliyin, baik di bidang keagamaan maupun sosial,” ujarnya.

Dari 12 penerima penghargaan, mayoritas adalah tokoh muda atau yang berkontribusi membina pemuda. “Kami prioritaskan kader dari Jawa Timur atau yang memiliki kaitan historis dengan Jatim, karena FJN lahir di sini,” jelas Diday.

Tanggapi Isu ‘Indonesia Gelap’

Menanggapi keresahan publik soal kondisi ekonomi yang disebut “Indonesia gelap”, Gus Ubaid optimistis langkah Presiden Prabowo Subianto akan membawa perubahan. “Saya yakin Pak Prabowo akan mengambil kebijakan di luar nalar biasa untuk menutup celah kebocoran anggaran. Ini demi Indonesia yang lebih terang benderang,” ujarnya.

Ia menegaskan, kebocoran keuangan negara yang terjadi puluhan tahun harus dihentikan. “Masyarakat sudah tahu praktik korupsi hingga level desa. Uang yang ‘dihibahkan’ ke para cukong lebih baik dikembalikan ke kas negara untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Harapan untuk Generasi Muda NU

Gus Ubaid berharap penghargaan ini memotivasi generasi muda NU untuk berani berkontribusi di semua lini, tidak hanya di pesantren atau lembaga keagamaan. “NU butuh kader yang tidak hanya piawai berdakwah, tetapi juga mampu menjawab tantangan zaman,” tandasnya.

Penghargaan ini diberikan bertepatan dengan momentum Hari Santri Nasional (22 Oktober), sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para tokoh dalam menggerakkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.