Gresik, jurnal9.tv -Sejumlah kader IPNU dan IPPNU kabupaten Gresik mendapatkan pelatihan Training of Facilitator (ToF) Modul Bimbingan Usia Remaja (BRUS) yang diselenggarakan melalui skema Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) oleh Lembaga Pusat Penelitian (LPPM) UNKAFA bekerja sama dengan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU), dan Pengurus Cabang (PC) IPNU dan IPPNU kabupaten Gresik, pada Minggu 17 November 2024.
Dr. Syaeful Anam, ketua LPPM UNKAFA sekaligus ketua tim penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka upaya pencegahan terhadap naiknya tren kenakalan remaja yang belakangan ini banyak terjadi di berbagai daerah, termasuk di kabupaten Gresik.
“Kegiatan semacam ini perlu untuk dilaksanakan sebagai bagian dari upaya untuk kontribusi kalangan akademisi kepada masyarakat sekaligus sebagai respon terhadap fenomena sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat,” terangnya.
Kegiatan ini melibatkan 28 peserta yang terdiri dari para kader IPNU dan IPPNU kabupaten Gresik. Dalam kegiatan ini peserta dibekali dengan pemahaman terkait dinamika kehidupan remaja dan skill fasilitasi untuk membekali peserta dalam kegiatan Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Pasca kegiatan yang diselenggarakan selama sehari penuh ini, rencananya setiap peserta akan diterjunkan ke sejumlah sekolah tingkat SMA/sederajat di kabupaten Gresik untuk melakukan edukasi sebagai upaya untuk pencegahan agar para siswa tidak terjerumus dalam tindak kenakalan remaja yang meresahkan.
Ketua PC IPNU IPPNU Gresik turut hadir di tengah kegiatan ToF Modul BRUS ini dan menyambut baik kegiatan ini.
“Mari kita ikuti kegiatan ini sampai selesai. Dan nantinya kami berharap untuk tindak lanjutnya dari kegiatan ToF Modul BRUS ini, rekan-rekanita semuanya juga dapat menyelesaikan dengan baik, sebagai wujud komitmen kita untuk memberikan edukasi kepada para pelajar di Kabupaten Gresik,” ucap rekan Nasih.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Aminuddin selaku fasilitator menyampaikan bahwa pemilihan kader IPNU dan IPPNU sebagai target utama kegiatan ini menurutnya sangat tepat.
“Jika dilihat dari mandat organisasi IPNU dan IPPNU yang salah satunya adalah mengupayakan terwujudnya pelajar yang berakhaqul karimah, maka pelibatan kader IPNU dan IPPNU ini tentu sangat sesuai dengan tujuan kegiatan ini,” ucap pria yang juga merupakan Project Officer di Center for Marginalized Communites Studies (CMARS) ini.