Makkah, jurnal9.tv -Menjelang puncak haji, tim medis Instalasi Gawat Darurat (IGD) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah makin sibuk. Setiap hari kedatangan 50 hingga 60 jemaah haji yang membutuhkan perawatan medis.
Dari pantauan Media Centre Haji (MCH) di IGD KKHI Makkah, Rabu siang kemarin, semua bed yang disediakan terisi pasien. Umumnya jemaah berusia di atas 60 tahun. Keluhannya batuk, demam, sesak napas dan jantung.
Dokter Kelly Kusdiwi Yanto, Sp.JP, salah satu dokter spesialis yang bertugas pagi hingga malam hari di sana menjelaskan bahwa jemaah yang datang ke IGD akan diassesment terlebih dahulu untuk mendiagnosa penyakitnya sebelum dilakukan tindakan.
“Biasanya kami melakukan observasi terlebih dahulu. Jika butuh rawat lanjutan, kami rekomensasi rawat inap dan dipantau dua sampai tiga hari. Jika butuh tindakan lebih serius lagi, kami rujuk ke Rumah Sakit (RS) Arab Saudi ” jelas Kelly.
Dia menginformasikah bahwa hingga Rabu kemarin, masih ada tiga orang jemaah haji Indonesia dengan diagnosa penyakit jantung yang dirawat di tiga RS di Madinah.
Rinciannya satu orang di RS King Fahd yaitu jemaah perempuan Ruslianah Maan Tabri, 62 tahun. Ruslianah asal Seruyan. Rasmi Suah Rais, 68 tahun dirawat di Dr Hamid Sulaiman Al-Ahmadi Hospital. Satu jemaah lagi asal Pekalongan, Murdiningsih Duladi Sawijoyo, 55 tahun dirawat di RS Al-Hayat National Hospital. “Mereka menjalani perawatan dengan sangat baik dari tim medis,” kata Kelly saat ditemui di IGD KKHI Makkah, Rabu kemarin.
Jemaah yang datang ke KKHI bukan hanya penyakit jantung, ada juga karena cedera. Misalnya patah tulang. Kasus seperti ini akan ditangani dr Andi Karsapin Tarsan MD. Dokter asal Kalimantan Selatan ini mengatakan sebagian besar jemaah dengan keluhan patah tulang karena kurang fokus saat beraktivitas.
“Mereka cedera karena jatuh. Ada yang cedera di pergelangan tangan. Kami tindaki dengan gips,” kata Andi Karsapin.
IGD KKHI selain menerima pasien jemaah reguler, juga melayani jemaah haji plus. Rabu kemarin, seorang jemaah perempuan yang berhaji melalui Travel Annaba Internasional dibawa oleh dokter kloter dr Muhammad Nur Toaha. Mantan Direktur RS Arifin Nu’mang ini mengatakan bahwa jemaahnya dibawa ke IGD KKHI karena kaki melepuh. Jemaah itu tidak menginap. Setelah dirawat beberapa jam diizinkan pulang. (ren/mch)
