Menag Resmi Tutup Bimtek PPIH 2024, Petugas Haji Harus Memberi Layanan Terbaik Untuk Jemaah

Jakarta, jurnal9.tv-Bimbingan teknis petugas haji Indonesia resmi ditutup Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas. Gus men sapaan akrabnya mengingatkan para petugas untuk dapat melayani para jemaah haji dengan maksimal dan dari dalam hati. Ia berharap para petugas melayani jemaah sebagai keluarganya sendiri yang senantiasa dicintai lebih dari orang lain seperti orang tua sendiri. Petugas harus sigap dan siap memberi pertolongan setiap saat.

Petugas haji diharapkan memrioritaskan jemaah dari kepentingannya beribadah haji.

“Jangan mentang-mentang bisa melakukan ibadah, pelayanan buat jemaah ditinggalkan” ucap menag (27/4).

Gus Men menegaskan jika ada petugas yang tidak dedikatif dalam melaksanakan tugasnya maka wajib dipulangkan terlebih dahulu. Mengaca pada musim haji sebelumnya, pihaknya telah memulangkan para petugas haji karena tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

Gus Yaqut juga mengatakan bawa presiden Jokowi, memiliki perhatian serius terkait pelayanan haji. Presiden meminta tahun 2024 menjadi misi haji dengan layanan terbaik seiring dengan penambahan kuota jemaah haji sebanyak 20 ribu jemaah.

“Tahun 2023 hampir sempurna, nilai kepuasan jemaah 94. Presiden sampaikan ke saya tahun ini harus jadi yang terbaik sepanjang pemerintahan beliau. Makanya layanan harus terbaik dan indeknya minimal 95 dan itu ada di tangan bapak-ibu sekalian,” tegas Gus Yaqut.

Presiden juga mengingatkan bahwa pada tahun ini masih banyak jemaah haji yang berstatus lansia. Maka diperlukan perlakuan khusus dari keberangkatan, selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, dan sampai kembali lagi ke tanah air.

Menurut Gus Men, harus ada program khusus untuk melayani para jemaah haji lansia ini. Pelayanan tidak hanya semata menggendong jemaah namun banyak hal lain yang harus disiapkan dan dilakukan untuk mereka. Misalnya terkait dengan konsumsi jemaah haji lansia dan muda yang tentu harus dibedakan.

Kesiapan dan kompetensi petugas haji juga sangat penting dalam memberikan layanan terlebih saat ini banyak pelayanan yang berbasis digital. Di antaranya adalah digitalisasi pelayanan masuk ke Raudlah di Masjid Nabawi dan pelayanan-pelayanan lainnya.

Terkait dengan pencarian jemaah yang tersesat, ungkap Gus Men, pihaknya juga sedang mengembangkan platform digital untuk mempermudah proses pencarian dan pelacakan.

Platform tersebut berbasis jemaah yang nantinya setiap jemaah akan memilikinya agar bisa dengan mudah ditemukan jika tersesat atau hilang. Diharapkan ke depan platfrom ini juga bisa mendeteksi jemaah yang belum mendapatkan konsumsi.