Perkuat Masyarakat Jelang Pemilu, Gusdurian Perkuat Dialog dan Literasi Demokrasi

Surabaya, jurnal9.tv -Mendekati perhelatan pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Calon Anggota Legislatif pada pemilu mendatang, komunitas Gusdurian di Surabaya beserta jaringan komunitas menggelar seminar terbuka yang berlangsung di Aula Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, pada senin (11/12/23).

Kegiatan yang digelar atas kerjasama Yayasan Bani Abdurrahman Wahid, Ford Founfation dan Kementerian Dalam Negeri tersebut mengangkat tema “Indonesia rumah bersama : memperluas ruang demokrasi”. Laila Fajrin Rauf yang mewakili sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian menyebut hal itu merupakan komitmen Gusdurian dalam memperkuat demokrasi masyarakat dalam menghadapi pemilu.

“Acara seminar seperti Gerdu Suroboyo di Untag ini penting ya menjelang pesta demokrasi mendatang. Kita bisa menguatkan demokrasi masyarakat melalui ruang dialog publik di banyak tempat” jelasnya.

Tidak hanya itu, selain menggalakkan forum-forum dialog, Gusdurian dikenal aktif mengkampanyekan literasi demokrasi sosial media melalui ratusan kanal jaringan yang dimiliki sejumlah komunitas di berbagai daerah.

“Di beberapa daerah hal serupa berharap untuk menjadi semacam gerakan bersama tentunya dengan cara dan konsep masing-masing. Begitu juga dengan kampanye publik, secara intens kita lakukan” ungkapnya.

Sebagai salahsatu rekomendasi Rakernas Jaringan Gusdurian beberapa waktu lalu menjelang Pemilu 2024, Gusdurian turut ambil peran strategis dalam peningkatan kualitas demokrasi bagi masyarakat. Resesi Demokrasi dan ujaran kebencian yang mulai ramai dilakukan turut menjadi catatan penting bagi Gusdurian.

“Kita melihat demokrasi kita semakin berkembang nih, apalagi belakangan ini kita banyak menerima keluhan resesi demokrasi hingga semakin gencar opni liar di masyarakat” imbuhnya.

Meskipun sering dicatut dalam sejumlah pemberitaan, founder feminist.id ini menegaskan Gusdurian tidak berbicara person to person atau pasangan tertentu melainkan mengedukasi dan memperkuat literasi demokrasi masyarakat menjelang pemilu.

“Kita tidak fokus pada person to person yang akan dipilih ya melainkan memperkuat masyarakat kita dalam menghadapi demokrasi ini” pungkasnya.

Sementara itu, Jay Ahmad Koordinator Jaringan Gusdurian yang hadir sebaga pembicara menyebut kekuatan demokrasi di Indonesia saat ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi masyarakatnya.

”Demokrasi hadir karena adanya keberagaman, kekuatan demokrasi kita saat ini adalah tingkat partisipasi masyarakat” jelasnya.

Pria yang saat ini juga menjabat direktur eksekutif YBAW ini juga memberikan sejumlah sikap yang bisa dilakukan masyarakat dalam partisipasi demokrasi.

“Edukasi politik, menyuarakan pendapat dan partisipasi aksi, advokasi kebijakan, dan pengawasan proses politik elektoral” Terangnya.

Dirinya juga menyadari keberadaan anak muda memiliki peran penting dalam proses demokrasi, sehinga untuk menjaga kwalitas wakil rakyat di pemerintahan maka suara rakyat harus lebih kencang disuarakan.

“Anak muda yang akan berperan, sementara generasi tua yang akan menyokongnya” pungkasnya.

Selain Jay Akhmad, seminar terbuka yang diikuti ratusan peserta tersebut juga dihadiri Abdul Ghafur dari Kementerian dalam negeri dan Merry Fridha Dosen Magister Ilmu Komunikasi Untag Surabaya.(*)