Jakarta, jurnal9.tv- Hari ini (18-9-2023), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuka kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Jakarta, tepatnya di pesantren Al Hamid, Cilangkap Jakarta. Kegiatan ini merupakan amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU. Musyawarah Nasional kali ini merupakan kegiatan yang pertama di periode kepengurusan PBNU yang baru. Sedangkan kegiatan Konferensi Besar merupakan kegiatan yang kedua.
Kegiatan Munas dan Konbes kali ini mengangkat tema “Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan”. Tema ini menggambarkan adanya agenda besar PBNU yang hendak diwujudkan dan menjadi kegiatan besar PBNU. Apa yang diangkat sebagai tema Munas dan Konbes kali ini merupakan pengejawantahan amanat Muktamar 34 di Lampung.
“Icon tema mendampingi umat adalah gerakan keluarga maslahat NU. Gerakan ini dirancang dilaksanakan pada tingkat desa dan melibatkan warga sebagai basis utama”, demikian yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU, Gus Yahya dalam acara pembukaan Munas dan Konbes pagi ini.
Kegiatan Munas dan Konbes NU ini dihadiri sekitar 1500 ulama dari seluruh Indonesia dan utusan-utusan pengurus wilayah NU se Indonesia. Dalam kesempatan ini pula, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Kholil Staquf mengumumkan keanggotan Dewan Pengampu Gerakan Keluarga Maslahat NU. Beberapa tokoh sudah diminta secara pribadi, seperti Ir.H. Joko Widodo, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Makruf Amin, Hj Sinta Nuriyah dan KH Miftahul Akhyar. Merekalah yang nanti akan mengawasi, mengevaluasi, mendampingi dan menghubungkan dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan gerakan keluarga maslahat NU.
Hal kedua dalam tema Munas dan Konbes kali ini adalah “memenangi masa depan”. Dunia sudah bergerak maju dengan berbagai dinamikanya. NU tidak boleh diam, tetapi harus turut serta bersaing dan siap memenangi persaingan. Oleh karena itu, dalam sambutannya Gus Yahya menyatakan bahwa icon memenangi masa depan adalah menyiapkan transformasi digital dan menyiapkan dunia pendidikan bagi masa depan.
“Kita ingin, nanti tahun 2024, semua kegiatan surat menyurat, komunikasi dan transaksi di NU, semua dilakukan secara digital”, demikian yang disampaikan oleh Gus Yahya. Selai itu, untuk memenangi masa depan, NU menyiapkan pendidikan di lingkungan NU, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi untuk memenangi persaingan di masa mendatang.
Dengan demikian, tema Munas dan Konbes kali mencerminkan adanya agenda besar NU yang akan dijadikan program kerja nyata yang bebasis warga dan teknologi digital. Hal ini tentu membutuhkan dukungan seluruh warga NU.