Masyarakat Dunia Makin Tak Religius? Begini Kata Joko Widodo saat Membuka IIDC 2023

Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang dikenal dengan keanekaragaman sosial dan budayanya yang menawan di wilayah ini, perpaduan etnis dan agama hidup berdampingan dengan bahasa dan budayanya masing-masing, memposisikan ASEAN sebagai pemimpin Global dalam keragaman Agama dan Budaya.  Indonesia yang akan memimpin ASEAN 2023 mencakup lebih dari 17.000 pulau yang memiliki perbedaan Etnis, Agama, dan Bahasa yang signifikan. Indonesia Merangkul Keragaman dan Agama untuk Memelihara Perdamaian Dunia, berkomitmen untuk menjadi negara yang terus berkembang, Indonesia mengakui hal tersebut.

Dalam dialog agama dan antar generasi, keharusan ulama terletak pada membangun sinergi di antara para pemangku kepentingan di semua tingkatan sebagai bagian dari agenda ASEAN dan menggarisbawahi pentingnya menyebarkan nilai-nilai agama yang damai secara Internasional untuk menyelesaikan konflik yang berasal dari ketegangan di dalam masyarakat dalam kemitraan dengan ASEAN dan yang memiliki potensi untuk menavigasi tantangan regional yang terdiri dari negara-negara yang secara historis memiliki serangkaian nilai peradaban yang sama, yang berakar kuat dalam tradisi perspektif mereka.  Para ulama  bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dengan bangga memprakarsai konferensi ASEAN tentang dialog antar agama dan antar budaya. Dialog antar agama dan antar budaya dengan tema ASEAN Shared Civilization Values Building Epicentium of Harmony to Foster Peace Security and Prosperity bercita-cita mewujudkan kolaborasi antara tokoh-tokoh agama dan organisasi-organisasi di seluruh dunia.

ASEN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference 2023, dibuka oleh Ir. H. Joko Widodo, sebagai Presiden RI. Sambutan dalam pembukaanya, beliau menjelaskan, menurut Global Peace Index 2023, Konflik global semakin marak, tahun 2008 ada 58 negara yang terlibat dalam konflik dan saat ini menjadi 91 negara. Angka kematian akibat konflik Global pun meningkat menjadi 238 jiwa, dan dampak Ekonomi naik 17% menjadi 17, 5 Triliun US Dollar.

Dalam bidang Keagamaan, beliau juga menjelaskan Masyarakat dunia mulai semakin tidak religious. Survei dari Ipsos Global religion tahun 2023 terhadap 19.731 orang dari 26 negara di dunia menunjukkan 29% menyatakan bahwa mereka Agnistic dan Atheis. Dan menurut data New Reset Center atas nama agama dan kepercayaan jumlah kekerasan fisik semakin meningkat.

“Saya yakin bapak ibu yang hadir di sini memiliki komitmen yang sama dengan saya ASEAN harus menjadi teladan toleransi dan persatuan, ASEAN harus menjadi jangkar perdamaian dunia”.

“Saya yakin masyarakat ASEAN justru memiliki semangat keagamaan yang semakin meningkat. Indonesia misalnya adalah negara yang masyarakatnya paling percaya Tuhan dan angkanya tertinggi di dunia ini,” lanjut Pak Jokowi.

Masyarakat Indonesia meyakini bahwa moral yang baik ditentukan kepercayaan kepada Tuhan. ASEAN telah menunjukkan bukti, negara-negara Asean antara lain Indonesia telah berhasil mempertahankan tradisi, toleransi yang kuat. Di Tengah keberagaman Budaya dan Agama, Indonesia mampu terus menjaga kerukunan dan mengelola keragaman etnisitas suku, budaya, agama dan kepercayaan.

“Oleh karena itu, saya yakin masyarakat ASEAN mampu menjadi katalisator perdamaian dunia. mampu menjadi A Caring and Sharing Community,” jelas Pak Jokowi.

Dengan menjaga stabilitas kawasan dan Perdamaian dunia. Preseiden Jokowi sangat menyambut hangat peran konstruktif para pemimpin agama dan budaya di ASEAN melalui prakarsa strategis mengurus besar Nahdlatul Ulama bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam menggelar konferensi ASEAN dialog antar budaya dan antar agama tahun 2023. Beliau berharap, agar forum ini akan menghadirkan bentuk saling pengertian yang semakin meluas, dapat menjadi Pondasi yang kokoh dalam membangun ASEAN sebagai Epicentrum of Grup dan Epicentrum of Harmony.