Surabaya, Jurnal9.tv – Dalam Islam kita diajarkan untuk memuliakan perempuan, sehingga dikatakan bahwa laki-laki akan dikatakan mulia apbila bisa memuliakan perempuan dan laki-laki akan dikatakan hina apabila dia menganggap remeh perempuan. Seperti yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW berkata, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap wanitanya,” HR At-Tirmidzi dan disahkan oleh Al-Albani.
Dalam acara “Apa Kata Bu Nyai” yang disiarkan melalui youtube TV9 Nusantara, Bu Nyai Ucik Nurul Hidayati Pengasuh PP Putri Al-Islahiyah Wonorejo mengatakan jika kita semua merupakan penduduk surga, maka ketika transit di dunia kita harus seperti ahli surga, yang bahagia. Hidup itu tempatnya ujian, maka harus diterima seperti ahli surga agar kita bisa kembali ke surga lagi. “No 1 karena kita ahli surga, jangan kembali ke selain surga,” jelas Bu Nyai Ucik.
Seseorang semakin tinggi derajatnya, semakin banyak uangnya, semakin tambah sehat-sehat anak dan cucunya sama seperti pohon yang semakin tinggi. Semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya. Maka, kalau sudah menjadi orang yang tinggi harus semakin kuat peganggannya, peganggan seperti jamiyah ahlul quran dan ibadah. Beliau juga mengatakan apabila Perempuan itu diberikan segala macam ujian, dilihat dari tugasnya;
Yang pertama, Perempuan sebagai ahli ibadah, seorang hamba Allah. Perempuan itu menurut Islam, semakin tua bukan semakin tidak berguna. Semakin diberikan bermacam kegiatan dan ujian akhirnya larinya ke Allah. “Jadi perempuan itu tugasnya ke hamba Allah itu banyak. Semakin diberikan bermacam-macam, akhirnya larinya satu, aku minta ke Allah,” ungkap Bu Nyai Ucik.
Sebagai hamba Allah, semakin lama kita harus semakin dekat dengan Allah karena nanti kita akan kembali kepada-Nya. Bu Nyai Ucik juga mengatakan apabila semakin tua, semakin bertambah umur kita harus semakin menjalankan apa yang diperintahkan Allah semampu kita. Maka pilihlah ibadah yang kira-kira sebentar dan ringan tetapi besar ganjarannya, contohnya shalat berjamaah, karena ganjaran shalat berjamaah sebesar 27 derajat. Selain shalat berjamaah, ibadah yang ringan namun besar ganjarannya yaitu membaca Al Quran. “Itu yang mendekatkan kita kepada Allah, ringan, tidak terlalu berat, Al Quran,” jelas Bu Nyai Ucik.
Yang kedua, perempuan sebagai pemegang hak besar dalam urusan doa. Perempuan sebagai seorang ibu yang akan selalu mendoakan anak-anaknya dimanapun keberadaan mereka. Doa orang tua, utamanya ibu untuk anak mujarabnya menyamai doanya nabi untuk umatnya.
“Ridho Ilahi karena ridhonya orang tua utamanya Ibu, murka Ilahi karena murkanya. Bila kau sayang pada kekasih, lebih sayang lah pada emakmu. Bila kau patuh pada rajamu, lebih patuhlah pada ibumu. Bukannya gunung tiada keramat yang ampuh di dunia selain dari Doa ibumu jua,” jelas Beliau. Maka kita harus menggunakan kemampuan ini untuk memperbaiki anak, cucu dengan syarat jangan sakit hati. Ridhanya Allah adalah pada orang tua, jika Allah marah itu karena Orang tua marah. Jika orang tua kesal maka Allah juga kesal. Maka dari itu kita harus ikhlas dan jangan sampai kita yang memiliki kesaktian akan doa, salah menaruh doa tersebut.