Sidoarjo, Jurnal9.tv – Kegiatan penjamasan atau pencucian benda pusaka ini telah rutin dilakukan Muhammad Wildan ( 52) tahun, setiap bulan Suro. Pegiat seni budaya yang juga cucu abdi dalem keraton Yogyakarta ini memiliki sekitar 40-an benda pusaka mulai keris, tombak hingga pedang.
Rumahnya di perumahan Gebang Raya Sidoarjo, dijadikannya seperti museum untuk koleksi pusakanya. Sebab koleksi pusaka miliknya, rata-rata peninggalan kerajaan Mataram atau Majapahit dan bahkan ada senjata Katga yang dibuat tahun 280 masehi. Artinya senjata katga itu berusia 1.700 an tahun.
Ritual Jamasan Pusaka ini merupakan tradisi yang dilakukan di bulan suro atau 1 muharram tahun Islam sebagai bentuk nguri-nguri budaya bangsa sekaligus refleksi diri atau upaya pembersihan dosa pada setiap pribadi manusia.
Jamasan sendiri memiliki arti memandikan, mensucikan, membersihkan, merawat dan memelihara. Ini juga wujud syukur atau terima kasih, dan menghargai peninggalan seni budaya yang adiluhung para generasi pendahulu kepada para generasi selanjutnya.
“karena memang ini adalah bulan refleksi diri, bukan untuk berhura-hura. Bulan ini kita melakukan Jamasan untuk membersihkan dosa kita masing-masing,”
Para penggiat seni budaya seperti Wildan ini berharap anak cucu dan cicitnya kelak akan terus melestarikan peninggalan leluhur ini. (rhk/snm)