Sidoarjo, Jurnal9.tv – Ribuan warga nahdliyin dari berbagai wilayah di Jawa Timur bersama siswa Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) bershalawat di lapangan kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.
Mereka bershalawat bersama Habib Adrus Aidid dalam rangka menyemarrakkan Haflah Akhirussanah yang digelar oleh MI Mambaul Ma’arif Nahdlatul Ulama Krembung.

Acara ini dihadiri sejumlah ulama dan para habaib di antaranya Habib Idrus Aidid, M Firman Achsani, Hamzah Fansury, Pengurus MWCNU Krembung, Pengurus Ranting NU, Banom NU, Ulama, tokoh masyarakat, forkompika krembung, anggota DPRD Sidoarjo, Kemenang Sidoarjo, pemerintahan desa, guru, siswa dan wali murid MINU Krembung.
Selain ulama, shalawat Haflah Akhirussanah MINU Krembung ini juga dihadiri oleh ribuan syeker mania serta pencinta shalawat dari sejumlah wilayah di Jawa Timur seperti kabupaten Sidoarjo, Pasuruan, Surabaya dan Mojokerto. Mereka bershalawat bersama Habib Idrus Aidid dengan melantunkan tembang-tembang shalawat sambil mengibarkan berbagai atribut atau bendera shalawat kedambaannya, salah satunya Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf.
Semarak shalawat haflah akhirussnah MINU Krembung ini bertambah meriah ketika ribuan pecinta shalawat menghidupkan semua lampu handphone sambil melambaikan tangan. Mereka mengkumandangkan sejumlah lagu shalawat nabi dan lagu wajib organisasi NU, Banom Nu, lagu kebangsaan Indonesia, Subhanul Wathan, lagu mars Banser, Garuda Pancasila, Turi-Turi Putih, lambang NU dan lain sebagainya.
“Sengaja menggelar haflah akhirussanah dengan cara bershalawat dengan menghadirkan habib idrus aidid seorang pemuda asal Madura. Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya dalam menanamkan akhlak berbudi mulia terhadap para siswa yang sudah lulus maupun siswa lainya dengan harapan mereka tetap gemar bershalawat dan mencintai Nabi Muhammad SAW.” Jelas Rini Anggraeni, Kepala MINU Krembung.
Anggota komisi D DPRD Sidoarjo mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan oleh MINU Krembung yang dimana kelulusan digelar secara religi dengan menggelar shalawat. “Hal ini merupakan pendidikan bagi siswa-siswi atau anak-anak muda yang perlu dilestarikan dan patut dicontoh karena kelulusan tidak harus berfoya-foya ke arah negative, tapi harus dijadikan momen penting dalam menyiapkan generasi penerus bangsa,” kata Rizza.
Diharapkan dengan shalawat ini para siswa bisa membawa nama baik lembaga dan menjadi kebanggaan kedua orang tuanya serta menjadi anak sholeh dan sholihah. (rhk/snm)