Cegah Pencemaran Limbah Plastik, LPBINU Sidoarjo Kerjasama dengan Plastik Bank Indonesia

Sidoarjo, Jurnal9.tv – Pengurus Cabang (pc) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Sidoarjo teken kerjasama dengan Plastik Bank Indonesia tentang program edukasi dan sedekah sampah plastik.

Penyerahan Memorandum of Understanding (MoU) ini secara resmi dilakukan oleh PC LPBINU Sidoarjo bersama Plastik Bank Indonesia di gedung lantai tiga PCNU Sidoarjo dengan disaksikan Dinas Kebersihan dan Lingkungan (DLHK) kabupaten Sidoarjo, PC Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Sidoarjo, Tagana, relawan lingkungan, Bagana, PCNU Sidoarjo, LPBINU Sidoarjo dan Kabagkesra mewakili Bupati Sidoarjo.

Dalam MoU-nya, LPBINU Sidoarjo bersama Plastik Bank Indonesia bersepakat mencegah pencemaran limbah plastik yang ada di lembaga pendidikan di bawah naungan ma’arif, pondok pesantren di bawah naungan RMI dan masjid di bawah nuangan LTMNU Sidoarjo maupun tempat ibadah lainnya. Tempat-tempat sasaran tersebut akan diberikan bank sampah untuk menampung berbagai sampah plastik yang telah dibuang dengan harapan kondisi lingkungan tetap bersih dari limbah sampah.

 Selain menyebar kotak bank sampah, LPBINU sidoarjo juga melaunching duta santri sebagai penggerak lingkungan di pondok pesantren se-kabupaten Sidoarjo. Mereka akan bergerak memberikan edukasi terhadap bahaya dan pentingnya mencegah limbah sampah plastik di lingkungan sekitarnya.

Samsul Huda, Ketua PC LPBINU Sidoarjo mengaku bentuk kerjasama dengan pihak Plastik Bank Indonesia ini dalam rangka menindaklanjuti program spiritual ekologi yang digagas PBNU. sebab, limbah plastik di Indonesia menjadi permasalahan penting dan perlu ada kepedulian dalam pencegahan.

“Supaya orang-orang sadar, yang biasanya kalau di masjid biasanya orang sedekah dengan uang, nah ini kita sedekah dengan botol plastik atau botol-botol minuman yang ada di rumah yang biasanya kita buang sembarangan. Begitu juga sekolah maupun di pondok pesantren yang biasanya buang sembarangan. Di sana kita juga membuang sampah pada tempatnya juga kita bersedekah untuk masyarakat,” kata Samsul Huda.

Sementara itu, Fedrik Rahmadani Saman, direktur Plastik Bank Indonesia mengaku tercatat ada 77 juta ton sampah plastik se-Indonesia pertahun. Sedangkan penyumbang terbanyak berasal dari sampah rumah tangga yang dibuang secara tidak benar sehingga limbah plastik berserakan dimana-mana terutama di laut.

“Rumah tangga. Jadi kalau untuk Indonesia terus sekitar 37-38% itu dari sampah rumah tangga. Jadi kalau kalau kita berhasil menghentikan ya mungkin 50% itu agak Out Of Blue gitu ya angan-angan. Tapi kalau kita bisa 50 persen saja, kita sudah bisa mentackle 19 persen sumber pencemaran sampah plastik di Indonesia. Itu jumlah yang sangat besar, kita tinggal jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia. Indonesia itu menghasilkan sampah plastik mencapai 70 juta ton. Terus ini edukasi sampah plastik itu ya jangan dibuang sembarangan, ada nilainya, sampah plastiknya itu kalau dikumpulkan lalu diserahkan ke kolektor atau pemulung itu berguna bisa menambah penghasilan mereka,” jelas Fedrik Rahmadani Saman.

Lembaga pendidikan, pesantren dan tempat ibadah mengumpulkan limbah plastic. Petugas atau relawan dari LPBINU Sidoarjo akan bergerak mengambil di setiap bank sampah yang sudah ditentukan. setiap pengambilan bank sampah akan ditimbang dan akan mendapatkan nilai ekonomis dari LPBINU Sidoarjo. (rhk/snm)