Sumenep, Jurnal9.tv – 1 syawal atau hari raya idul fitri 1444 hijriyah tahun ini, disinyalir berpotensi ada perbedaan. Untuk meredam potensi ketidaknyamanan, Kepala Kantor Kemenag Sumenep Madura, mengimbau agar masyarakat tidak menjadikan perbedaan sebagai permasalahan.
Pelaksanaan hari raya idul fitri satu syawal 1444 hijriyah dengan metode hisab sudah ditetapkan jatuh pada tanggal 21 april 20223, dengan jumlah puasa 29 hari. Sedangkan bagi yang menggunakan metode rukyatul hilal masih belum dapat menentukan.
Kepala Kemenag Sumenep , Chaironi Hidayat, menyampaikan bahwa perbedaan konsep dan metode serta keyakinan sudah biasa terjadi, oleh sebab itu jangan mudah terpengaruh oleh oknum yang sengaja memanfaatkan situasi adanya perbedaan tersebut, untuk dijadikan konflik yang membuat perpecahan.
“Kepada seluruh masyarakat muslim, pertama perbedaan itu hal biasa. Jangan sampai perbedaan ini kemudian mengarah kepada konflik. Ini hanya masalah keyakinan, masalah metode yang berbeda, jadi jangan sampai berpengaruh kepada apapun. Perbedaan hanya hari raya saja, kesamaan kita jauh lebih banyak. Kemudian yang kedua, sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep tetap mengarahkan seluruh masyarakat muslim untuk mengikuti ketetapan dari pemerintah. Insyaallah ketetapan dari pemerintah yang sudah melalui proses sidang isbat yang dihadiri oleh berbagai macam perwakilan dari ormas Islam lalu dihadiri dan diarahkan oleh banyak pakar Insyaallah keputusannya adalah keputusan terbaik,” jelas Chaironi.
Imbauan ini perlu disampakan jauh hari, agar masyarakat bisa tenang dalam menjalankan ibadah, dan tidak terpengaruh isu yang dapat memunculkan konflik antar golongan. (mhr/snm)