Diduga Ditendang Guru Ngaji, Bocah Alami Patah Tulang di Bagian Paha Kiri

Lumajang, Jurnal9.tv – Seorang bocah mengalami patah tulang di bagian paha sebelah kiri setelah diduga ditendang oleh guru ngajinya di Dusun Darungan Desa Nogosari, Kecamatan Rowokangkung Lumajang Jawa Timur. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh ibu korban saat sedang merawat anaknya pasca berobat ke rumah sakit, Kamis (16/03/2023) malam.

Menurut Sami, ibu santri yang mengalami patah tulang, kejadian tersebut berawal saat anaknya yang berusia 7 tahun sedang belajar mengaji pada oknum ustad berinisial CT di musholah yang berada di dekat rumah ustad tersebut.

Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, anaknya enggan membaca AL Quran meskipun disuruh membaca oleh oknum ustad tersebut. Melainkan korban memilih hanya membaca shalawat.

Selanjutnya korban langsung ditendang, karena korban tak kunjung bangun pasca ditendang selanjutnya oknum ustad tersebut langsung menampar korban.

“Anak saya ditendang karena tidak mau baca ALQuran tapi hanya baca shalawat aja, setelah ditendang karena tidak mau bangun kemudian anak saya ditampar,” kata Sami  ibu korban.

Tak terima dengan kekerasan terhadap anaknya yang diduga dilakukan oleh oknum guru Ngaji berinisial CT, selanjutnya ibu korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Lumajang.

Sementara itu oknum ustad berinisial CT membantah jika dirinya menendang santrinya yang sedang belajar mengaji, Menurutnya dirinya hanya mendorong bokong korban dengan kaki karena saat itu korban sedang memegang AL-Quran tetapi enggan membaca meskipun sudah ia suruh mengaji.

“Ketika saya masuk mau ngajar, posisi ananda epan itu kurang aktif baca AL-Quran. Sehingga saya tegur dengan ucapan fan AL-Quran nya dibaca, dan saya juga mendorong kaki saya ke bagian bokong ananda epan,” kata CT oknum ustad yang diduga melakukan kekerasan pada anak di bawah umur.

Selain itu CT mengatakan pada saat giliran santri tersebut membaca AL-Quran tetapi ia tidak merespon hanya duduk terdiam, karena sang santri tak kunjung mendekat meskipun dipanggil untuk membaca AL-Quran. Selanjutnya CT mendekati santri dan melihat jika paha kaki kiri bengkak.

“Setelah urutan ke dua ananda efan ini mau saya uruk ngajar, ternyata disuruh geser untuk gantian tidak bisa setelah saya lihat dengan posisi masih memegang AL-Quran. Paha kaki kirinya bengkak. Kemudian saya minta tolong istri saya untuk memberi tahu ke keluarganya, dan saya melihat santri ini harus segera ditangani akhirnya saya membawanya ke sangkal putung,” pungkas CT oknum ustad. (ard/snm)