Tradisi Bulan Sya’ban, Ribuan Warga Ziarahi Makam Guru KH.Hasyim As’ari

Sidoarjo, Jurnal9.tv – Ribuan Nahdliyin di wilayah kebupaten Sidoarjo melakukan tradisi bulan sya’ban dengan berziarah kubur di makam guru Kiai Hasyim Asy’ari pendiri jamiyah Nahdlatul Ulama di makam desa Siwalanpanji Buduran, kamis (09/03/2023) sore.

Bertepatan pada momen tradisi bulan sya’ban, 15 hari sebelum bulan puasa ramadhan, pihak desa Siwalanpanji menggelar haul akbar ulama dan sesepuh desa setempat. Doa bersama itu dihadiri Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Rois Syuriah Pcnu Sidoarjo Kiai Haji Raden Abdus Salam Mujib, ribuan warga nahdliyin hingga melibatkan ratusan siswa sekolah menengah kejuruan di wilayah Buduran.

Kiai Haji Hamdhani merupakan pendiri pondok pesantren Al Hamdhaniyah Siwalanpanji Buduran, yang telah melahirkan sejumlah ulama besar dan tersohor di tanah air. Kiai-kiai tersebut di antaranya Kiai Haji Jazuli Ploso Kediri, Kyai Haji As’ad Asembagus Situbondo hingga pendiri pesantren Gontor Kiai Sahal.

Di masa muda Kiai Haji Hamdhani telah memberantas kemaksiatan di desa Siwalanpanji melalui jalur yang damai yaitu dengan melakukan doa. Namun cara tersebut belum ada perubahan. Kiai Hamdhani muda kemudian mengajak kedua anaknya yang bernama Kiai Abdurohim dan Kiai Yakub untuk menghentikan kegiatan tayub tersebut tanpa ada yang tersakiti.

Perjuangan Kiai Hamdhani kemudian diteruskan oleh Kiai Abdurohim dengan cara mendekati seorang Waranggono atau Penyanyi Tayub untuk disunting atau dinikahi. Kegiatan hiburan tayub dengan sendirinya akhirnya tidak ada lagi di desa Siwalanpanji kala itu.

Kiai Yakub dan Kiai Abdurohim kemudian mendirikan sebuah pesantren yang diberi nama Al Hamdhaniyah Siwalanpanji. Sebuah nama dari ayahnya Kiai Haji Hamdhani untuk menyiarkan ajaran Ahlusnuah Waljamah.

“Di sini makam Mbah Hamdhani selaku pendiri ponpes Panji, pondok itu Mbah Hamdhani kemudian Mbah Yakub, kemudian Mbah Abdurohim, kemudian termasuk Mbah Qosin, termasuk Mbah Abas, kemudian turun lagi mbah Abdurohim, Mbah Hasyim, Mbah Rifai semua ada di makam itu,” cerita Achmad Choiron Kades Siwalanpanji Buduran.

Ada 300 siswa SMK Antartika 2 Buduran yang terlibat dalam kegiatan haul akbar ulama dan sesepuh desa siwalanpanji itu. Keterlibatan lembaga pendidikan tersebut bertujuan untuk menanamkan karakater para siswa, di mana desa Siwalanpanji banyak makam-makam ulama besar.

“Bisanya para generasi muda juga diharapkan bisa mengerti bawasannya di Siwalanpanji itu banyak para ulama besar yang dimakamkan di sekitar sekolahan,” jelas Retno Purwolistiorini kepala Smk Antartika 2 Buduran.

Haul akbar ulama dan sesepuh desa Siwalanpanji itu juga digelar sebagai rangkaian kegiatan mulai dari pelatihan pemulasaran jenazah, lomba adzan dan bilal, khitanan masal, santunan anak yatim dhuafa dan gebyar shalawat. (rhk/snm)