Merusak Lingkungan, Warga Tiga Kecamatan di Sumenep Tolak Pembangunan Tambak

Sumenep, Jurnal9.tv – Warga dari tiga kecamatan di kabupaten Sumenep, Madura, melakukan aksi penolakan reklamasi pantai untuk dijadikan tambak. Menurut warga, jika pembangunan tambak dilakukan, akan merusak lingkungan dan mematikan mata pencaharian mereka, yang selama ini bergantung pada seafood pinggir pantai.

Sambil membentangkan banner penolakan, perwakilan warga dari kecamatan Gapura, Batang-Batang, dan Batu Putih melakukan orasi, menolak reklamasi pantai menjadi tambak garam, di dusun Tapakerbau, desa Gersik Putih, kecamatan Gapura, kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Jika tambak garam di bangun di pinggir pantai, dipastikan akan mematikan pencaharian warga yang sudah ada sejak turun temurun. Di antaranya mencari kepiting, tiram dan menjala ikan.


Selain berorasi, warga juga melakukan doa bersama tolak bala. Berharap reklamasi pantai tidak terjadi.

Sebagai bentuk protes, warga yang mayoritas ibu-ibu ini beramai-ramai turun ke pantai, mencari kepiting dan tiram. Aksi damai ini dilakukan usai melakukan orasi dan doa tolak bala.

“Bahwa pantai tersebut merupakan satu-satunya mata pencaharian warga, yang menjadi penopang hidup mereka,” ungkap Maimunah.

Sementara Itu, kepala desa menyebut bahwa lahan yang diperjuangkan oleh warga itu tidak memberikan pemasukan kepada desa. “Meski ditolak warga, pihak desa tetap akan membangun tambak garam, karena pembangunan itu dinilai akan lebih bermanfaat kepada masyarakat,” tegas Muhab, Kades Gersik Putih.

Aksi warga ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Tujuannya untuk mempertahankan mata pencaharian mereka. Di samping itu, agar tidak terjadi reklamasi pantai, yang dikhawatirkan menjadi sebab banjir rob ke desa terdekat. (mhr/snm)