Lamongan, Jurnal9.tv -Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pasangan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Wakil Bupati KH. Abdul Rouf (YES-BRO) selama 24 bulan dirasa masih belum signifikan memuaskan publik. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga survei PRC (Political Research Center) Indonesia.
Direktur Riset PRC, Muhammad Firdaus mengatakan, survei itu untuk mengetahui persepsi publik terhadap kinerja Bupati dan Wabup Lamongan selama 24 bulan. Pengambilan data survei itu dilaksanakan melalui wawancara pada tanggal 4 hingga 11 Februari 2023. Survei ini dilakukan melalui tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 2.189 dengan margin of error 2,8 persen,pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan YES-BRO selama 24 bulan kerja ini menyatakan bahwa 24,1 persen menyatakan sangat puas, 37,5 persen cukup puas, 15,4 persen kurang puas, 19,8 tidak puas dan 3,2 persen tidak menjawab.” ujar Firdaus, Sabtu (18/2/2023).
Kemudian mengenai tingkat elektabilitas atau kesukaan terhadap kinerja pemerintahan YES-BRO, Firdaus menuturkan, juga dinilai cukup baik atau berada pada angka 59,7 persen yang menyatakan suka. Sedangkan yang kurang atau tidak suka berada di angka 30,6 persen.
“Rinciannya, yang menyatakan sangat suka terhadap pemerintahan YES-BRO ada 26,8 persen, cukup suka ada 32,9 persen, kurang suka 17,2 persen, tidak suka 13,4 persen dan yang tidak menjawab ada 9,7 persen,” sebutnya.
Lebih lanjut dari survei yang dilakukan PRC, Firdaus mengatakan bahwa terdapat beberapa catatan yang telah ditemukan, di antaranya 35 persen yang menyatakan kurang puas dan tidak puas terhadap kinerja YES-BRO itu disebabkan oleh persoalan insfrastruktur atau jalan rusak, keluhan penanganan banjir serta persoalan penerangan jalan.
Sementara untuk masyarakat yang menyatakan kurang suka dan tidak suka terhadap pemerintahan YES-BRO itu, tambah Firdaus, lebih disebabkan oleh janji politik dari YES-BRO yang belum terealisasikan. Bahkan juga disebabkan oleh terdegradasinya Persela Lamongan dari Liga 1.
“Masyarakat yang menyoal tidak direalisasikannya janji politik itu cukup mendominasi. Yang kecewa karena Persela turun kasta ada 13,9 persen, lalu yang menyoal terkait pembukaan lapangan kerja baru ada 8,6 persen, serta 8,1 persen publik mempermasalahkan program bansun,” paparnya.
Firdaus juga menambahkan bahwa meski angka evaluasi kinerja dan kesukaan yang dikantongi oleh YES-BRO itu cukup baik, namun secara prosentase masih kurang optimal atau nilainya tergolong masih rendah. Hal itu dipengaruhi oleh kurang maksimalnya gagasan dan keberanian yang dimiliki pasangan tersebut.
“Pasangan YES-BRO ini tampak masih kurang gagasan dan keberanian, yakni keberanian dalam hal transparansi atau keterbukaan informasi publik serta keberanian dalam menegaskan program yang dijalankan,” tandasnya.