Surakarta, Jurnal9.tv – Sebuah komunitas seniman asal Kampung Riwil, Kota Solo, Surakarta, memproduksi serial komedi situasi (sitkom) yang dipersembahkan khusus untuk peringatan 1 Abad NU. Serial 5 episode itu diberi judul Mbah Yai, dan menjadi episode ke 225 hingga 229 dari serial Komedi Jawa berjudul ‘Balada Kampung Riwil’ (disingkat Bakar) yang sudah tayang sejak pandemi melaui platform youtube di akun Bakar Production. Premier episode kelima dari 5 serial itu telah dirilis Minggu (29/01/2023) pukul 21.00 WIB tadi malam dengan judul ‘Haul’ dan dalam 10 jam pertama telah ditonton hampir 100 ribu viewer, dan 5 ribuan likers. Sitkom ini mendapat sambutan dari netizen, terbukti 4 serial sebelumnya masing-masing telah ditonton 250 ribu hingga 300 ribuan penonton youtube.
“Atas nama pribadi dan PCNU Kabupaten Lamongan, saya mengucapkan terima kasih buat Bakar Production (BP). Aku selalu aktif menonton setiap episode BP. Sukses buat BP,” tulis pemilik akun al Basith chanel.
“Saya sebagai penggemar BP dari kalangan non muslim, ikut bangga atas tayangan ini, salute. Ini tayangan yang berbobot. Sukses selalu tim BP, lahirkan karya-karya yang bermanfaat,” tulis aku Ayah Riri Gitu.
Blontank Poer, salah seorang aktivis dan pemerhati Budaya Asal Solo, menuturkan Bakar Production berawal dari kreatifitas sekelompok seniman ketoprak dan wayang orang menghadapi pandemi yang mengharuskan mereka berhenti manggung, dan hidup seadanya karena menganggur total. Mereka pun mencoba peruntungan dengan memproduksi tayangan di media sosial youtube dan lahirlah serial Balada Kampung Riwil.
“Mereka iseng youtuban, kok ternyata diterima publik, lalu diseriusi. Channelnya cukup menghidupi karena adsense-nya memadai. Pemainnya pun sebagian besar adalah warga perumahan mereka,” jelas lelaki yang akrab dipanggil Pakde ini. Hingga saat ini subscriber Bakar Production di Youtube sudah hampir 600 ribu!

Komunitas Kampung Riwil adalah keluarga seniman panggung, tepatnya ketoprak Balekambang dan wayang orang Sriwedari, Solo yang dulunya, hidup tergantung penjualan tiket yang tak seberapa. Jaman Jokowi jadi wali kota Solo, lanjutnya, wayang orang dan ketoprak ditata, Balekambang dibenahi. Mereka yang masih menggelandang diberi tanah dan dibangunkan rumah sederhana sekitar 22 Kepala Keluarga.
“Bagi Jokowi, mereka adalah penjaga marwah solo sebagai kota budaya, karena tanpa ketoprak dan wayang orang, Solo tak punya monumen hidup pelestarian budaya, termasuk minim daya tarik pariwisata,” jelasnya.
Blontank menuturkan, Bakar Production memproduksi serial khusus Mbah Yai, setelah sutradara dan penulis naskahnya, Dwi Mustanto bertemu dan berdiskusi dengan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang ternyata salah satu penggemar dan intensif menyimak. Setelah brainstorming itu, maka disusun bangunan cerita fiksi dengan latar kehidupan sehari-hari seorang kiai bernama Abdul Salam bersama santri-santri dan masyarakatnya. “Kebetulan, kampung mereka masih ada tradisi yasinan, dan sutradaranya juga berasal dari Pati, masa kecilnya lekat dengan ngaji ala kampung, klop! Maka jadilah cerita Mbah Yai itu,” ujar Blontank mengisahkan.
Ada satu narasi penting, lanjut Blontank yang dibuat penulis naskah setelah ketemu Gus Yahya. Narasi yang menjadi pesan utama dalam serial itu adalah ‘Sing adoh diawe, sing cedhak digandheng, sing raket dirangkul. “Artinya, yang jauh disapa diakrabi, yang dekat digandeng terus menjadi saudara, yang sudah sangat dekat, dirangkul supaya tidak terlepas,” ujarnya mengartikan.

Menyambut Puncak Resepsi 1 Abad NU, yang akan digelar pada 7 Februari di Sidoarjo, TV9 Nusantara di momen ulang tahunnya yang ke-13 pada Selasa malam, 31 Januari 2023, akan menghadirkan Sutradara dan beberapa pemeran Serial ‘Mbah Yai’ di studio Raya Darmo Surabaya. “Kami mengundang mereka untuk berbincang lebih dalam, selain tentang behind the scene, cerita di balik layar, juga ngobrolkan makna yang bisa dipetik bagi kaum nahdliyin, khususnya generasi muda memasuki NU di abad keduanya,” ujar Sururi Arumbani, HCD & General Affair TV9.
Berikut link Serial ‘Mbah Yai’ di akun Youtube Bakar Production:
Episode Mbah Yai #1
Episode Mbah Yai #2
Episode Mbah Yai #3
Episode Mbah Yai #4 (Pertemuan)
Eps Mbah Yai #5 (Haul)