Surabaya, Jurnal9.tv – Pagelaran Pekan Olahraga yang akan diikuti oleh ribuan santri dari seluruh perwakilan wilayah di Indonesia semakin dekat, PORSENI NU yang digelar PBNU bertempat di Surakarta pada Kamis-Ahad (12-22/01/2023) merupakan ajang bagi kalangan santri untuk menunjukkan Potensi dan Prestasinya melalui beberapa cabang perlombaan tingkat Nasional.
Seperti yang diungkapkan oleh Salahsatu Atlet Badminton saat diwawancarai oleh Jurnalis TV9 di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Kamis (12/01/2023). Ia mengungkapkan, adanya PORSENI NU tersebut merupakan jembatan bagi para santri untuk berlaga di kancah Nasional. Al-Farizi santri asal Ponpes Darussalam Blok Agung Banyuwangi menyebut, kesempatan ini juga menjadi pembuktian bagi kalangan santri yang memiliki potensi dan prestasi di cabang olahraga. Selama ini santri hanya sekadar latihan atau bermain biasa di pesantren.
“Tentu kami sangat senang dengan adanya PORSENI NU yang diadakan oleh PBNU ini. Dimana yang awalnya kami hanya bermain dan latihan biasa di pesantren bisa mendapat kesempatan untuk berlaga di kancah Nasional sebagai Kontingen Badminton PWNU Jawa Timur,” ungkapnya.
“Dan ini membuktikan bahwasanya dari kalangan Santri pun juga punya potensi yang cukup baik untuk badminton maupun cabang olahraga lainnya. Turnamen ini juga bisa menjadi jembatan bagi santri di seluruh Indonesia,” imbuh Al Farizi.
Menurut Mahasiswa di Institut Agama Islam Darussalam Banyuwangi tersebut, bagi santri, kunci utama sebuah keberhasilan itu ada pada Doa Kiai dan kedua orangtua. Dia meyakini, selain latihan fisik dan mental yang telah dijalani, Adanya dukungan dari orang orang terdekat juga menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan Tim Kontingen PWNU Jawa Timur untuk bisa meraih medali emas nantinya.
“Untuk guru-guru kami, para kiai di pesantren maupun di PWNU kami meminta doa agar besok semuanya sukses tidak ada kendala apapun. Intinya Doa dan support para kiai adalah kunci utama bagi kami,” jelasnya kepada Jurnalis TV9.
“Tidak ada seorang guru yang tidak mendoakan muridnya untuk tidak sukses, apalagi dari orang tua kita sendiri , mereka mengharapkan kepada kita sebagai anaknya untuk lebih sukses dari orang tua sendiri” pungkas Al Farizi.

Bahkan Mahasiswa Semester 3 Jurusan Tadris Bahasa Inggris ini meyakini 100 persen, doa para kiai dan kedua orangtua 100 diijabah oleh Allah SWT, karena itu merupakan doa yang terbaik bagi kami.
“Saya yakin dan 100 persen yakin sekali, doa para kiai dan kedua orangtua pasti diijabah oleh Allah karena doa dari kiai adalah pasti doa terbaik untuk muridnya,” tutupnya.