Viral Qariah Disawer Uang, JQHNU Jatim : Perilaku Buruk yang Merendahkan Martabat Al Quran

Surabaya, Jurnal9.tv – Viral sebuah Video di Jagat Maya berkaitan dengan Seorang Qariah dalam sebuah acara sedang Melantunkan Ayat-ayat Suci Al-Qur’an Disawer, Video tersebut mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak lantaran beberapa pria tampak menaburkan uang bahkan menyelipkan uang di kerudung seorang ustadzah saat pembacaan Al Quran sedang berlangsung.

Menanggapi hal itu, Rois Majelis Ilmi Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jawa Timur turut angkat bicara. KH Ahmad Dzul Hilmi Ghozali memandang hal tersebut justru merendahkan seorang Qari’ dan Qariah yang sedang Melantunkan Ayat-ayat Suci Al Quran. Hal itu disampaikannya usai bimbingan Majelis Ilmi JQHNU di Kantor PWNU Jawa Timur, Sabtu (07/01/23).

Ketika sedang mendengar lantunan Ayat Suci Al Quran hendaknya kita takhzdim dengan menghayati Qalamullah yang dilantunkan. Yang sedang dilantunkan merupakan Firman Allah, sehingga yang patut dihargai adalah Kandungan dari Qalamullahnya, bukan Suaranya yang merdu apalagi dihargai dengan menyawer menggunakan uang yang justru merendahkan martabat pelantun dan yang dilantunkan, apalagi yang disawer seorang perempuan. 

“Ini dari kesopanannya saja juga sangat tidak layak. Yang sedang dibaca oleh seorang Qari’ itu adalah Qalamullah, Firman Allah SWT yang perlu adanya sikap takhzdim”

“Melihat hal ini, seakan-akan orang yang membaca Al Quran dihargai dengan uang. Yang patutnya dihargai adalah Qalamullah yang dilantunkan, Ketika seseorang dihargai hanya karena suaranya yang Indah bahkan dihargainya dengan uang itu sangat merendahkan martabatnya,” imbuhnya

Imam Masjid Sunan Ampel Surabaya tersebut juga sangat menyayangkan budaya tersebut, yang dilakukan kepada seorang Qariah yang sedang melantunkan Ayat-ayat Suci Al-Qur’an. Ia menganggap ini sebagai kebiasaan yang harus dihilangkan di masyarakat. 

“Saya sangat menyayangkan adanya budaya seperti itu, saya melihat budaya di luar sana seperti di Pakistan ya seperti itu, jangan ditirulah. Itu adalah suatu kebiasaan yang harus dihilangkan, maka kita lebih baik mengikuti apa yang memang dilakukan oleh para ulama kita” pesannya.

Dirinya juga mengingatkan para Qari-Qariah beserta masyarakat di Jawa Timur untuk tidak terbawa arus yang kurang baik dan saling menjaga jangan sampai terjadi di Jawa Timur.

“Saya juga berpesan Khususnya para Qari dan Qariah di Jawa Timur jangan sampai terbawa arus seperti itu, bahkan bagi pendengar dan orang di sekitarnya jangan sampai terjadi hal semacam itu,” tutupnya. (zen/snm)