Gresik, Jurnal9.tv – Kekerasan kepada 15 siswa madrasah di Kecamatan Manyar mendapat sorotan tajam dari Dewan Pendidikan Gresik. Kasus yang sudah ditangani pihak kepolisian ini pun menjadi atensi publik.
Sebagai informasi, pada Selasa (03/01/2023), salah satu orang tua siswa melapor ke pihak kepolisian karena sang anak telah dipukul oleh kepala sekolah berinisial AN.
Berawal laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan. Setelah memeriksa saksi, ada 15 siswa yang menjadi korban, bahkan empat di antaranya sempat pingsan di dalam kelas.
Alasan dari tindak kekerasan itu pun sepele. Berawal dari siswa membeli makanan dan minuman di kantin SMK, yang masih satu kompleks dengan MTs.
Dewan Pakar, Dewan Pendidikan Gresik, Syifaul Qulub mengatakan, kasus kekerasan di lembaga pendidikan keagamaan menjadi catatan.
“Perlu peningkatan monitoring penyelenggaraan pendidikan baik kegamaan, non keagamaan, negeri dan atau swasta, termasuk masyarakat,” katanya, Jumat (06/01/2023).
Pria yang karib disapa Gus Afuk ini menerangkan, stakeholder pendidikan juga berhak memantau dan memberikan masukan. Hal ini untuk kebaikan penyelenggaraan dan pengelolahan pendidikan di lingkungan masing.
“Dengan bijak dan keteladanan tentunya,” imbuhnya.
Ketua STAIDA Gresik ini memberi catatan pentingnya pembinaan soft skill maupun hard skill bagi guru. Hal ini agar guru bisa bijaksana dalam menyikapi apapun termasuk kenakalan siswa.
Dengan demikan, kedepan diharapkan guru dapat mendampingi dan mendidik anak dengan hati sehingga mudah mengontrol diri. Nah, kepribadian yang tauhidi (meng Esa-kan Allah semata) itu lah yang tak banyak dimiliki lembaga pendidikan.
“Maka harus mencari metode alternatif yang lebih efektif dalam mempersiapkan anak didik secara mental dan moral, saintikal, spiritual, dan etos sosial, sehingga anak dapat mencapai kematangan yang sempurna, memiliki wawasan yang luas dan kepribadian yang tauhidi,” kata dia.
Tentang Kasus Kekerasan
Kapolsek Manyar AKP Windu Priyo Prayitno mengatakan, dia terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi.
Karena korban masih di bawah umur, Kapolsek Windu menyatakan akan melimpahkan kasus tersebut kepada PPA Satreskrim Polres Gresik.
“Akan kami limpahkan karena korban masih dibawah umur,” tambahnya. (apw/snm)