Sidoarjo, Jurnal9.tv – Mewujudkan ketahanan pangan pasca pandemi covid 19, sejumlah warga di Sidoarjo Jawa Timur, panen ratusan tanaman sawi hidroponik. Sayuran sawi hidroponik dinilai aman bagi tubuh, karena tanpa menggunakan bahan kimia atau pestisida.
Tanaman sawi hidroponik ini berada di lahan seluas 6×6 meter persegi, di Desa Kepunten Kecamatan Tulangan Sidoarjo Jawa Timur. Sekitar 200 sawi dipanen oleh ibu-ibu PKK, perangkat desa, didampingi camat dan tim kesehatan setempat.
Sawi pakcoy ini sengaja dipanen untuk meningkatkan ketahanan pangan warga Desa Kepunten, pasca pandemi covid 19 melanda negeri ini. Panen perdana kali ini, sawi dibagikan kepada warga secara gratis.
Selain dinilai sehat dan aman bagi tubuh, sawi ini ke depan akan dijadikan salah satu metode untuk meningkatkan perekonomian warga desa setempat.

“Proses tanam sawi hidroponik ini sangat mudah. Cukup ditanam dalam pot kecil, diberikan alas kain kemudian dimasukkan ke dalam pipa paralon yang dialiri air. Perawatannya juga tidak rumit, cukup disemprot air yang telah dicampur bawang putih yang sudah dihaluskan. Metode ini mampu mengusir hama, sehingga kualitas daun sawi tetap utuh dan nampak hijau. Sekitar 35 hari, sawi siap dipanen,” jelas Zainul Abidin, Kepala Desa Kepunten.
“Inisiasi yang cukup luar biasa. Rencananya nanti akan dikembangkan lebih lanjut. Kalau nanti pemasarannya berhasil, nanti kita kembangkan ke tingkat RT-RW. Fungsi pemerintah desa, BUMDES sebagai marketingnya, masyarakat sebagai produsennya. Ini percontohan, saya kira ini rintisan jadi pioneer untuk dikembangkan di desa-desa lain,” terang Didik Widoyoko, Camat Tulangan.

Menurut rencana, sawi hidroponik ini akan dipasarkan melalui BUMDES kepunten, dengan harga cukup ekonomis. (rhk/snm)