Probolinggo, Jurnal9.tv – Di Probolinggo popular metode ABASA (Al-Qur’an Bagi Anak Spesial) pada ajang program dakwah Penyuluh Agama Islam. Metode ini diusung oleh Mohammad Mahin, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kemenag Probolinggo.
Metode ABASA merupakan sebuah metode belajar Al-Qur’an untuk santri berkebutuhan khusus (difabel) yang diaplikasikan di pesantren Inklusi Sabilillah milik Mahin di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Mahin adalah Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS Kemenag Kabupaten Probolinggo. Dirinya terpilih sebagai penyuluh teladan Provinsi Jawa Timur tahun 2022 berkat metode ABASA tersebut. Ia juga berhasil menyaingi puluhan penyuluh lain utusan berbagai daerah di Jatim.
Pesantren Sabilillah, selain memberikan pelayanan pendidikan agama bagi santri pada umumnya, juga membuka layanan bagi santri berkebutuhan khusus (SBK).
Layanan kompensatoris di pesantren ini juga memberikan assesment bagi santri oleh tenaga ahli (psikolog).
Dari pengamatan ini, para guru akan mendapatkan informasi tentang kondisi santri dan akan mendapatkan saran tentang bagaimana pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan, juga bagaimana pola mengasuhnya.
Layanan ini dilengkapi dengan dibukanya ULD (Unit Layanan Disabilitas) yang disebut-sebut sebagai ULD berbasis pesantren pertama di Indonesia.
“Metode yang dikembangkan adalah metode yang aksesibel bagi SBK, melalui pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikologis santri, dengan harapan mereka dapat lebih mudah belajar ilmu agama,” ungkap Mahin, Sabtu (04/12/2022).

Penggunaan metode ABASA bagi santri berkebutuhan khusus, lanjut Mahin untuk mendukung dan menopang program inklusi khususx bagi pengembangan Pendidikan Islam.
“Jadi metode ABASA ini untuk memudahkan para guru (ngaji) dalam mengaplikasikan pembelajaran Al-Qur’an kepada santri berkebutuhan khusus, sesuai dengan tingkat dan jenis kebutuhannya. Sebab, setiap santri berkebutuhan khusus itu jenis pendekatannya berbeda-beda,” terangnya.
Sementara Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kemenag Kabupaten Probolinggo, Sholehuddin, mengapresiasi capaian penyuluh Kabupaten Probolinggo sebagai penyuluh teladan Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya, banyak program dan metode dakwah penyuluh agama Islam yang inovatif dan menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat.
Kemampuan seperti itu, sambungnya perlu ditingkatkan dan dikembangkan bahkan hingga skala nasional. Sehingga metode belajar membaca Al-Qur’an bagi santri berkebutuhan khusus ini bisa diterapkan di berbagai daerah.
“Memang belum banyak metode belajar Al-Qur’an ini, jadi ini kesempatan Kemenag Kabupaten Probolinggo memperkenalkannya di skala nasional. Nah kebetulan penyuluh agama Islam Probolinggo terbaik di Jawa Timur dan siap dikirim ke skala nasional,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Mahin terpilih sebagai penyuluh teladan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur 2022, ia juga akan mewakili Kemenag Jatim untuk bersaing dengan peserta dari berbagai provinsi se-Indonesia di Kementerian Agama Pusat. (lht/snm)