Gresik, Jurnal9.tv- Kader Nahdlatul Ulama Sebanyak 30.000 berkumpul di Alun-alun Kanjeng Sepuh Sidayu, Kabupaten Gresik, untuk mengikuti Apel Akbar Kader NU se-Jawa Timur pada Rabu-Kamis, 9-10 November 2022. Apel ini dalam rangka Peringatan 100 Tahun Nahdlatul Ulama, yang digelar PWNU Jawa Timur. Dalam rangkaian kegiatan Apel Akbar 30.000 Kader NU, ada sejumlah kegiatan. Mulai dari ziarah wali dan muassis NU, pawai obor, istighotsah, ijazah kubro dan puncak acara Apel Akbar Kader NU, yang puncaknya dilaksanakan tepat pada tanggal 10 November 2022.

Kegiatan ini, tak lepas dari dukungan penuh masyarakat dan warga NU di Gresik. Selain itu Gus Fandi Akhmad Yani, Bupati Gresik hadir, dalam pidatonya menyampaikan banyak terimakasih untuk semua yang sudah hadir pada acara tersebut, yang merupakan momentum luar biasa bagi kita sebagai generasi penerus. Pemkab Gresik bersyukur dan bangga menjadi bagian dari perhelatan Akbar. Lebih dari 30.000 pengurus dan kader NU berkumpul, berzikir dan bermunajat kepada Allah SAW. Gus Yani, sapaan akrabnya, juga mengutip kalimat dari KH Wahid Hasyim “Dan kami para pendahulu telah menanam, sehingga kita memakan buahnya sekarang, kita juga menanam agar generasi mendatang bisa memakan buahnya.”
Selain Gus yani juga ada ketua PWNU yaitu KH Marzuki Mustamar, dalam sambutannya di hadapan ribuan warga NU beliau berpesan saat ini NU di Jatim menjadi barometer NU secara nasional. Pasalnya, mulai dari tingkat provinsi (PWNU), kabupaten (PCNU), kecamatan (MWCU), kelurahan desa (PRNU) dianggap yang terbaik oleh PBNU. “PBNU pusat mengklasifikasikan Jawa Timur masuk kelas A. Karena itu, mari kita jaga agar NU tetap besar,” ujarnya.
Beliau menambahkan, karena sudah masuk kelas A. Dia meminta agar pengurus NU mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga kelurahan atau desa mengurusi organisasinya dengan serius. “NU ini organisasi besar, jangan sampai ada pengurus malah tidak punya kantor, tak ada sekolah NU. Bahkan, tidak punya masjid bersertifikat wakaf,” imbuhnya.
Pemimpin Pondok Pesantren Sabilul Rosyad, Gasek, Malang itu juga mengatakan, di momen Hari Pahlawan ini dirinya juga berpesan agar NU turut menjaga NKRI dan negara kesatuan Republik Indonesia.
Kiai Marzuki berkata “Warga NU wajib hukumnya menjaga NKRI dan jangan mudah dipecah belah oleh organisasi apapun,” Sementara itu, Gus Yani menyatakan, apel akbar ini membuktikan bahwa NU merupakan organisasi besar yang turut mendirikan negara Republik Indonesia. “Kiai besar kami yang juga pahlawan nasional KH Hasyim Asyari sudah mewariskan nilai-nilai nasionalisme sejak zaman revolusi hingga sekarang,” pungkasnya. (ells/snm)