Mojokerto, Jurnal9.tv – Masih di momentum peringatan hari santri nasional, ribuan santri dari sejumlah Lp Maarif dan pondok pesantren di Mojokerto, Jawa Timur, melakukan kirab bendera merah putih sepanjang 3219 meter.
Lebih dari lima ribu santri di kabupaten Mojokerto melakukan kirab bendera merah putih sepanjang tiga ribu dua ratus sembilan belas meter. Para santri dari jenjang pendidikan madrasah ibtidaiyah hingga aliyah tersebut, membawa bendera merah putih keliling situs cagar budaya peninggalan kerajaan majapahit.
Kirab dimulai dari pendopo Agung Trowulan, kemudian berjalan kaki secara estafet menuju kantor PCNU kabupaten Mojokerto, di jalan R-A Basuni Sooko.

Bendera sepanjang 3219 meter ini memiliki makna tersendiri, yakni tahun berdirinya kerajaan majapahit pada 1293 ditambah tahun lahirnya NU pada 1926. Ketua PC LP Maarif NU Kabupaten Mojokerto, Masrukhan, menjelasakan, santri-santri tanah majapahit mempunyai penanan besar dalam menjaga kemerdekaan pada pertempuran melawan belanda di surabaya.
“Bahwa, santri-santri majapahit yang berjuang, melalui perintah, melalui resolusi jihad KH Hasyim As’ari itu melalui NU, demi kejayaan Indonesia. Salah satunya bisa menyobek bendara biru itu, sehingga bisa tetap mempertahankan bedera merah putih”, jelasnya.

Sementara itu, Ketua PC NU Kabupaten Mojokerto, Kiai Haji Abdul Adzim Alawy, mejelaskan, kirab bendera ini merupakan kolabosari antara jiwa agamis dan nasionalis.
“Ini adalah gabungan antara agamis dan nasionalis. Ini yang harus kita jaga. Jangan sampai hanya agamis aja. Kita lihat di Timur Tengah, karena yang muncul adalah agamis saja, akhirnya pertumpahan darah antar saudara terjadi. Jadi antara agamis dan nasionalis harus kita padukan.,” pungkas KH Adzim. (bms/snm)