Era Digital, Santri Dituntut Jadi Pemimpin Arus Informasi dan Konten

Sidoarjo, Jurnal9.tv – Tidak hanya pandai mengaji dan menguasai ilmu agama, santri juga dituntut untuk menguasai dunia digital di era globalisasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, santri harus memiliki kemahiran menguasai dan menggunakan digital secara baik dalam rangka menepis berita hoax maupun berita negatif lainnya.

Santri diharapkan bisa menjadi pemimpinan konten-konten digital. Tidak bisa dielakkan karena semua masyarakat seluruh dunia sudah menggunakan sarana digital baik handphone, smartphone maupun laptop, atau sarana lainnya.

Untuk itu, santri yang hidupnya berada di kalangan pesantren, mau tidak mau harus berbenah dan maju mengikuti zaman. Sebab, jika tidak melangkah maju, maka santri Indonesia akan tertinggal tergerus oleh perubahan zaman yang semakin canggih dan serba digital.

“Pemikiran kuno dan lain sebagainya, santri diharapkan bisa melakukan pembaharuan digital yang ada pada saat ini. Apalagi dari unsur manfaatnya sangat banyak sekali bagi masyarakat, terlebih para santri untuk menangkal berita yang negatif maupun hoax,” ujar Suharsono, Ketua Lp Ma’arif Nu Sukodono Sidoarjo.

Santri harus menguasai berbagai sudut pandang guna memanfaatkan digitalisasi.

“ Ada berbagai sudut pandang, salah satunya dengan melakukan aksi dakwah melalui sarana digital yang ditujukan kepada seluruh umat islam. Tanpa tersekat maupun jarak, sehingga ajaran-ajaran yang disampaikannya tersebut bisa terinformasikan kepada masyarakat secara umum,” lanjutnya.

Dunia digital ini mempunyai sisi positif dan negative. Untuk itu santri tetap harus memanfaatkannya dengan hal-hal yang positif. Sedangkan untuk hal-hal yang negatif, santri harus bisa menjawab melalui sarana digital sebagai media pelurus dari berita tersebut. (rhk/snm)