Kota Kediri, Jurnal9.tv – Membangkitkan ekonomi pada masa covid dan pasca saat ini, memang bukan perkara mudah. Apalagi, dunia sudah mulai berubah. Yang tadinya kuat, menjadi biasa-biasa saja dan lemah. Yang tadinya besar, sekarang menjadi runtuh. Ini membuktikan bahwa era disrupsi ini tidak bisa dilawan.
Di era disrupsi membuat semua elemen berpikir, Apakah berkompetisi dan berkolaborasi menjadi jawaban agar dapat bertahan?.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan, kompetisi dan kolaborasi harus menjadi satu.
“Saya kira antara kompetisi dan kolaborasi sekarang memang harus menjadi satu. Mungkin bisa dinamakan competition. Nah Oleh karena itu, butuh air yang besar, tentu dalam hal ini pengusaha-pengusaha Nahdliyin juga jumlahnya tidak sedikit. Ini merupakan potensi yang sangat besar,” paparnya.
Di era pandemi, banyak Negara terkena dampak yang sangat besar, termasuk Indonesia. Namun karena Indonesia memiliki pelaku UMKM yang cukup banyak, sehingga ekonomi Negara ini bisa disangga oleh pelaku-pelaku UMKM.
Pemerintah sendiri juga memiliki program yang digagas oleh presiden RI Joko Widodo. Jokowi mengambil keputusan bahwa belanja pemerintah harus disokong oleh produk-produk di Indonesia. Ini yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah dan HPN. Jangan sampai melepas peluang ini, dan diambbil oleh asing
“Diterangkan oleh Bapak Jokowi, jika APBN kita dibelanjakan untuk kepentingan negara yang produknya itu berasal dari Indonesia. Ini setidaknya pertumbuhan ekonomi kita naik. Sekarang ini pertumbuhannya kira-kira 5 persen, dan diharapkan meningkat 7 persen,”
Tahun 2023 diprediksi akan terjadi resesi global. Maka pemerintah dan HPN perlu menyiapkan strategi. Indonesia sudah cukup kuat, karena punya pertumbuhan ekonomi yang berasal dari dalam negeri.
Dalam Konferwil HPN Jatim ini, Abdullah mengungkapkan, pemerintah kota Kediri juga ingin bersinergi dengan HPN. “Mari, sekarang sudah waktunya kita berpikir bersama-sama, kira-kira bagaimana caranya supaya perekonomian kita juga muter,” imbuhnya.
Abdullah mengungkapkan bahwa pemkot Kediri memiliki gerakan namanya ‘Ngelarisi Dagangan Tonggo’. Artinya, gerakan saling membeli di tetangga terdekat.
“Apabila barang yang dibutuhkan sehari-hari itu ada di samping-samping kita, kita belanjanya di samping-samping kita (barang dijual tetangga), sebaiknya dibeli. kalau produk itu dibuat oleh anak negeri, digunakan oleh anak negeri, saya yakin kita punya pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, dan ekonomi kita akan berputar sangat cepat,” paparnya.
Menurutnya yang bisa mengubah perekonomian Indonesia itu bukan orang asing, bukan dari investasi luar negeri. Yang bisa mengubah adalah warga Indonesia sendiri. Caranya:
- Siapkan Barang Berkualitas
- Barang berstandar Nasional Indonesia (SNI), Bersertifikat Halal
- Berkompetisi yang Sehat dan Berkolaborasi Menciptakan Inovasi
Ini adalah hal-hal yang perlu menjadi perhatian para pengusaha, khususnya pengusaha nahdliyin. Ketika barang yang diperjual-belikan memiliki kualitas bagus, memiliki standard bagus, maka daya saingnya pun meningkat. (snm)