Kediri, Jurnal9.tv – Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur menggelar konferensi wilayah yang pertama, untuk masa khidmad lima tahun ke belakang. H Misbahul Munir ketua PW HPN Jatim dalam sambutannya mengatakan, fokus utama HPN adalah pembentungan pengurus cabang HPN di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Saat ini sudah terbentu 34 PC HPN kabupaten/kota. Empat kabupaten sisanya sudah terbentuk kepengurusan, hanya saja dalam proses pengajuan SK terbentur pergantian pengurus nasional, maka pengajuan SK-nya tertunda.
Ketua HPN mengucap syukur atas terselenggaranya HPN yang pertama di kota Kediri ini. “Alhamdulillah, hari ini kita bisa menyelenggarakan yang pertama. Sebenarnya jabatan saya karena tahun 2018 sekitar bulan April, mestinya kurang setahun lagi. Tapi kami percepat, karena sudah terbentuk DPC HPN lebih dari 50%,” jelasnya.
Percepatan Konferensi ini bertujuan agar proses kepengurusan yang akan datang menjadi normal dan lebih baik dari kepengurusan yang ada saat ini.
Tugas pengurus HPN kedepan adalah Membangun HPN lebih bagus lagi. Tentu harus dibangun dengan bersama-sama, kompak, penuh rasa persaudaraan, dan dedikasi yang tinggi. Kerja bersama-sama dan mengabaikan kepentingan-kepentingan pribadi. Pengurus HPN Harus hadir untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan warga NU Jawa Timur.
80 persen warga Jawa Timur adalah warga Nahldiyin. Ada lebih dari 6.000 pondok pesantren, dan lebih dari belasan ribu sekolah yang berafiliasi keagamaan. Sehingga ketika pondok pesantren dan pendidikan tadi menelurkan atau melahirkan 10 orang saja yang militan, maka tidak akan ada yang mampu mengubah kekuatan Jawa Timur. Tetapi ketika ekonominya terpuruk, mudah saja Jawa Timur hancur.
Oleh karena itu, inilah garapan pengurus HPN yang akan datang, setelah terbentuk kepengurusan di 38 kabupaten-kota.
Tugas Lain adalah bagaimana menumbuhkan mindset baru di lingkungan pengusaha atau pelaku UMKM. Bagaimana menumbuhkan dan ikut bersama-sama masyarakat membangun ekonomi Jawa Timur lebih baik. Membangun secara kelembagaan dan membangun dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Apabila kita bangun kebersamaan dan persatuan bersama-sama, Jawa Timur akan menjadi yang terkuat, dan tidak akan bisa dikalahkan oleh orang lain.
“Seperti apa yang disampaikan oleh Gus Anwar, mosok Jawa Timur itu cuma dikuasai oleh sekian orang saja. Jadi kalau kita gabung menjadi satu bersama-sama, dengan level yang berbeda-beda, ada yang kelas kecil, ekonomi kecil, tapi yang kelas besar bareng-bareng membangun bersama-sama kebersamaan persatuan dan sebagainya. Saya yakin kita akan menjadi kuat bahkan terkuat dan tidak akan bisa dikalahkan oleh orang lain,” seru Misbah, Ketua HPN Jatim.
Misbah mengajak kepengurusan HPN di masa yang akan datang untuk menggabungkan kekuatan UMKM-UMKM. Kemudian memberikan edukasi dan advokasi.
Dalam Kesempatan ini, Misbah juga menyampaikan keprihatinan, dimana setiap musim hujan, Jawa Timur selalu tertimpa musibah banjir. “Kami atas nama HPN Jawa Timur, tentu ikut prihatin atas terjadinya banjir di beberapa tempat , seperti, Blitar, Blitar Selatan, Tulungagung, Trenggalek dan wilayah lainnya. Harapan kami, teman-teman semua ikut juga ber-empati, barangkali nanti ada penggalangan dana, bisa sedikit membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir,” imbaunya.
Acara ini sukses berkat seluruh tim panitia. Misbah juga menyampaikan terimaksihnya kepada Rektor dan seluruh Seluruh civitas akademika Universitas Islam Kadiri yang telah memberi fasilitas penuh mulai dari gedung sampai keperluan lainnya.
“Mudah-mudahan Allah membalas dengan balasan yang lebih baik, lebih besar, lebih banyak, dan lebih-lebih yang lain,” pungkasnya. (snm)