Tim Gabungan Pencari Fakta Aremania: Tragedi Kanjuruhan adalah Kejahatan HAM

Malang, Jurnal9.tv – Tim Gabungan Pencari Fakta (TPF) Aremania  merilis hasil temuan dalam  kasus tragedi Kanjuruhan 1 oktober  lalu. TPF menuding banyaknya  kesalahan dalam penyelenggaran menjadi faktor utama kejahatan HAM terjadi di stadion.

Rilis TPF Aremania ini dilakukan Jumat malam(14/10/2002).  TPF terdiri dari sejumlah personel dari beberapa latar belakang organisasi .

Selama 10 hari pasca tragedi, tim telah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan dari berbagai pihak, yang terlibat dalam insiden di Kanjuruhan . Hasilnya, terdapat banyak kejanggalan sejak awal penyelenggaraan pertandingan arema vs persebaya 1 oktober 2022.

Mulai dari kekerasan terhadap aremania hingga penggunaan gas air mata. Padahal hal tersebut telah dibahas dalam rapat kordinasi antara kepolisian, panpel , managemen Arema Fc dan sejumlah pihak terkait . 

Tim juga mempertanyakan reaksi berlebihan tindakan kekerasan oleh aparat TNI dan Polri usai pertandingan kepada aremania yang turun ke lapangan.  Padahal tidak ada  ancaman signifikan dari aremania baik ke pemain maupun petugas.

Ditambah dengan anggota Brimob dan Sabhara yang sedari awal pertandingan dipersenjatai dengan gas air mata. Buntutnya adalah penembakan gas air mata sebanyak 11 kali ke arah tribun selatan yang akhirnya menewaskan lebih dari 130 jiwa.

“Tindak kekerasan di Kanjuruhan memenuhi unsur tindak kejahatan manusia yang sistematik oleh aparat kepada penduduk sipil atas komando kepolisian. TPF juga menuntut agar kapolda memertanggung jawabkan keputusannya dalam laga tersebut,” ungkap Andi Irfan, Sekjen Federasi Kontras.

Sementara TPF Aremania  berupaya untuk menempuh upaya hukum perdata, berupa ganti rugi dan restitusi terhadap korban, karena terancam cacat permanen secara medis

“Lebih lanjut tim hukum juga menuntut agar kepolisian melakukan otopsi terhadap jenasah korban untuk mengetahui penyebab pasti kematian,” jelas  Anjar Nawan, Tim Hukum TPF Aremania.

Tragedi stadion Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam insiden tersebut sebanyak lebih dari 130 orang korban tewas. (dia/snm)