Surabaya, Jurnal9.tv- Zaman sekarang kita harus bisa memilih kampus yang menyediakan kebutuhan mahasiswa. Kampus yang bisa dijadikan rumah, tempat kenyamanan, menimba ilmu dan menemukan pelajaran hidup di dalamnya. Tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang kita butuhkan pada saat ini, tapi juga skill yang terpendam dalam diri kita yang sampai saat ini belum kita ketahui.
Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag selaku Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UINSA di acara dunia santri podcast Tv9 Nusantara mengatakan, tidak hanya menurut geografis tapi juga model berfikirnya, UINSA sekarang dihadapkan dengan fenomena merebut sekitar 30 juta anak muda dengan karakter yang berbeda yaitu take safy, religious, urban dan kelas menengah. Maka dari itu UINSA harus bisa melihat fenomena ini, jika UINSA tidak mengetahui fenomena ini maka akan menjadi perguruan alien, karena tidak menyatu dengan realitas. Beliau mengatakan UINSA akan menghadirkan wajah yang baru yang relate dengan generasi. Prof Inung sapaan akrabnya mencontohkan dengan event Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang kemarin diadakan untuk para MABA. Tidak mungkin PBAK menggunakan cara yang sama dengan zamannya dulu. PBAK yang terkenal dengan bentakan, perploncoan dan lain-lain.
Anak- anak harus masuk ke dalam kampus yang relate dengan kehidupannya, bukan malah asing dengan kampus pilihan mereka. Hampir semua survei mengatakan, hanya sekitar 30% pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang formal pendidikannya. Selebihnya sebanyak 70% alumni tidak bekerja sesuai latar belakang pendidikannya dan mungkin akan semakin banyak lagi trend ini di masa depan. Prof Inung mencontohkan lagi dengan fenomena Deni Cak Nan yang menurutnya itu menarik. Karena Deni Cak Nan ini lulusan fakultas ekonomi dari sebuah perguruan kecil dan dari kabupaten yang tidak besar juga di Jawa Timur. Deni Cak Nan memiliki sebuah passion atau hobi yang didukung dengan skill yang baik. Itu adalah sebuah contoh yang akan kita hadapi di kehidupan yang akan mendatang .
Rektor dan Wakil Rektor UINSA akan lebih serius untuk memerhatikan talent scouting di kalangan anak-anak mahasiswa. Ada dunia akademik yang penting karena kita di dunia kampus dan pada saat yang bersamaan kampus tidak boleh menutup mata lagi karena ada berbagai kemungkinan. Kampus juga harus memfasilitasi kebutuhan mahasiswanya untuk mengembangkan bakatnya. Pendidikan di zaman sekarang tidak hanya hard skill tapi juga tentang soft skill, kemampuan untuk beradaptasi dengan tantangan baru, kemampuan berkolaborasi dan memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada, karena soft skill seperti itu tidak muncul pada saat kuliah.
Setiap tahun UINSA memiliki beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi. Tidak hanya di musik saja tapi juga yang berprestasi di murotal. Semua akan difasilitasi dan dirawat oleh prodi masing-masing. UINSA merupakan kampus satu-satunya yang memiliki professor terbanyak se-UIN di Indonesia dan di kampus UINSA tidak ada prodi yang memiliki nilai C.
UINSA akan memberikan beasiswa kepada santri yang memiliki prestasi khazanah. Saat ini tidak banyak santri berminat di fakultas SAINTEK. Untuk itu ke depan UINSA akan mencari daya tarik dan potensi di masa depan dari lulusan SAINTEK.
UINSA memiliki 2 kampus yang sangat modern dan merupakan salah satu kampus yang memiliki sport center yang sangat lengkap. Hal seperti itu sangat jarang dimiliki oleh kampus yang belum modern. Laboraturium di kampus 2 UINSA yang berada di gunung anyar itu juga sangat modern, di UINSA juga ada laboratium yang punya integrasi falakiah dan itu baru ada di UINSA.
Ada yang bilang seorang aktivis tidak mungkin bisa menjadi seorang akademisi dan begitu juga sebaliknya. Tetapi selagi kita bisa membagi waktu dengan baik kita akan bisa menjadi seorang aktivis yang tidak lupa dengan akademisnya, dan kita juga bisa menjadi seorang akademisi yang juga bisa menjadi aktivis. Orang-orang sukses itu mungkin banyak sekali yang dulunya tidak membayangkan akan seperti ini, itu artinya masa depan terbuka bagi siapa saja.
“Kunci kesuksesan itu, kita hanya perlu bangkit sekali saja setiap kita jatuh. Tidak perlu berkali-kali. Hanya sekali saja setiap kita jatuh,” pungkas Prof Inung.
Diskusi selengkapnya dapat disimak di akun youtube Tv9 Official https://www.youtube.com/watch?v=H270dtEDHn0 (ells/snm)