Sidoarjo, Jurnal9.tv – Sebanyak 430 siswa mengikuti Munaqosah Tahfidzul Quran yang digelar oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sidoarjo.
Penerapan program ini menindaklanjuti program terdahulu yaitu program Mulok BTQ (Muatan Lokal Baca Tulis Al Quran). Namun selama ini tidak ada evaluasi, sehingga SMKN 1 Sidoarjo menginisiasi “Munaqosah Tahfidzul Quran” dengan cara pengujian lewat hafalan Al Quran.
MTQ ini diikuti siswa kelas 10 yang berjumlah 430 siswa. Para siswa diwajibkan membaca jus 30 meliputi hafalan, tajwid dan kefasihan yang terbagi dalam 4 level.
Untuk level 1 merupakan surah Alfatihah sampai dengan At-Takatsur, level 2 mulai Surah Al Fatihah sampai dengan Adh-Dhuha, level 3 mulai surah Al Fatihah sampai dengan Al-A’la dan materi level 4 mulai surah Al Fatihah sampai dengan An-Naba.
Achmad Ali Muhammad, salah satu siswa mengaku sebelum mengikuti MTQ, ia telah berlatih hafalan Quran di rumahnya secara mandiri. Ia menyambut baik karena bisa meningkatakan kompetensinya dalam menghafal Al Quran sehingga unggul dalam mendalami sikap religius.
Bagi yang lolos dalam ujian (MTQ) ini akan mendapatkan sertifikasi dari Jamiyah Qurra’wal Huffazh Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Kegiatan hafalan ini sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pembelajaran Al Quran yang selama ini dilakukan di sekolah.
“Supaya bener-bener bisa dipertanggungjawabkan atas lafadznya dan sebagainya, ingatan hafalan dan sebagainya. Maka kita kerjasama dengan pihak JQHNU Sidoarjo. Beliau nanti ini yang akan memberikan penilaian, karena nanti kita akan hadirkan juga sertifikasi dari beliaunya tertanda secara resmi dari JQHNU. Dengan begitu maka kegiatan hafalan Quran yang dilaksanakan di SMKN 1 Sidoarjo akan terbukti secara terukur resmi,” jelas Dhanu Lukmantoro, Kepala SMKN 1 Sidoarjo.
Sementara itu Jamiyah Qurra Wal Huffazh Nahdlatul Ulama Sidoarjo berharap kegiatan MTQ ini bisa dibuat kurikulum di semua lembaga pendidikan umum. Karena kegiatan ini dinilai sangat bermanfaat bagi siswa-siswi hingga para guru dalam menanggulangi tindakan yang negatif.
“Ini satu-satunya sekolah yang ada di Sidoarjo yang kerja sama dengan JQHNU Sidoarjo, yang sudah menyatakan bahwa bidang Tahfidz ini adalah dibuat mulok. Padahal di lain-lain sekolah di Kabupaten Sidoarjo ini, belum ada. Hanya itu digunakan hanya ekstra saja, dan ini tujuannya dari JQHNU Sidoarjo memang seperti ini. Kalau bisa bidang Tahfidz Al Quran ini atau baca tulis Al Quran itu kalau bisa di Kabupaten Sidoarjo itu dimasukkan sebagai kurikulum,” kata Mohammad Sifa’, Rois Majelis Ilmi PC JQHNU Sidoarjo.
JQHNU Sidoarjo berharap ilmu-ilmu tentang pembentukan karakter spiritual ini bisa bermanfaat bagi dirinya maupun di lingkungan masyarakat, keluarga dan bangsa.
Bagi yang lulus ujian, para siswa akan mendapatkan sertifikasi JQHNU Sidoarjo sebagai munakis atau penguji meliputi hafalan, tajwid dan kefasihan. (rhk/snm)