Lamongan, Jurnal9.tv – Sebanyak 27 Pengurus Anak Cabang (PAC) Persatuan Santri dan Alumni Sunan Drajat (Pessandra) se-Kabupaten Lamongan bertajuk “Santri Cekatan untuk Lamongan Megilan” resmi dikukuhkan, di Aula Pesantren Sunan Drajat, pada Minggu (23/7/2023) hari ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya Pengasuh Pesantren Sunan Drajat, KH. Anas Al Hifni atau Gus Anas, Pengasuh Pesantren Idhotun Nasyiin Kalitengah, KH. Abdul Fattah, Ketua PP. Pessandra, Dr. Sulanam dan jajaran.
Ketua Pengurus Cabang (PC) Pessandra Kabupaten Lamongan, Muhajirin menyampaikan 3 pesan kepada seluruh jajaran PAC yang baru saja dikukuhkan.
Adapun 3 pesan yang titipkan meliputi agar para pengurus PAC Pessandra terus menguatkan konsolidasi dan silaturahim antar alumni. Kedua, terus berkhidmat dan berjuang sesuai ajaran Sunan Drajat di manapun berada serta PAC Pessandra harus terus menebarkan manfaat di tengah-tengah masyarakat.
Menurut Muhajirin, dengan menjalankan 3 pesan tersebut, para alumni turut menegaskan cita-cita yang digadang-gadang oleh Pengasuh Pesantren Sunan Drajat, Prof. Dr. KH Abdul Ghofur, yakni membangun “Negara Pondok”.
“Negara Pondok yang dimaksud bukan merubah sistem negara yang ada saat ini, tapi negara yang diisi oleh para generasi santri, dengan menjunjung tinggi akhlakul karimah dan nilai-nilai universal kepesantrenan dan keIslaman yang diteladani dari para ulama terdahulu, seperti moderat, perdamaian, kerukunan, dan lainnya,” paparnya.
Muhajirin mengatakan, santri dan alumni Pesantren Sunan Drajat saat ini telah tersebar di seluruh penjuru Nusantara dan berbagai negara.
“Pesantren Sunan Drajat ini besar. Selain itu, Pessandra saat ini tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga banyak yang berada di luar negeri,” bebernya.
Sementara itu, KH. Murobby Binnur, Putra KH. Abdul Ghofur yang berkesempatan untuk mewakili pengasuh Pesantren Sunan Drajat menuturkan bahwa konsep perjuangan santri itu tidak memandang umur atau tak dibatasi usia.
Sehingga, sambung Gus Obi, sapaan akrab KH. Murobby Binnur, berjuang itu harus terus dilakukan oleh pengurus Pessandra hingga akhir hayat.
“Konsep berjuang tidak pandang umur. Pengurus jangan sampai klemar-klemer. Terus berjuang untuk mendapatkan barokah. Menguatkan ideologi Ahlus Sunnah Wal Jamaah agar tidak mudah kebawa arus,” tuturnya. (mbs/snm)