Malang, jurnal9.tv -Sebuah forum diskusi jelang pemilu bertajuk ‘Mujadalah Kiai Kampung’ digelar Sabtu (18/11) pagi ini di Kastil Attamimi Palace, di Villa Puncak Tidar, Malang, Jawa Timur. Tidak tanggung-tanggung, Mujadalah akan menghadirkan tiga calon presiden yang sudah terdaftar resmi di Komisi Pemilihan Umum, Anies Baswedan, Prabowo Subiyanto dan Ganjar Pranowo.
Ketua Panitia Mujadalah Kiai Kampung, Wahyu Muryadi, dalam rilisnya menyatakan terma ‘mujadalah’ relatif baru, dan sengaja dipilih sebagai bentuk ikhtiar membuka dialog, diskusi, bahkan jika perlu berdebat, tapi secara produktif berikut mencari solusi terbaik, tanpa caci maki dan minus rasa benci. Mujadalah Kiai Kampung, diharapkan jadi ajang tektokan para kiai kampung, termasuk bunyai, dari pelbagai penjuru di Tanah Air dengan tiga capres.

“Selain mendengar apa saja program calon pemimpin nasional ini buat desa, mereka juga bersemangat hendak menyampaikan aspirasi dan uneg-unegnya, yang selama ini terasa dipandang sebelah mata, dipinggirkan bahkan dianggap angin lalu,” tandas juranlis senior ini.
Mujadalah Kiai Kampung se Indonesia ini, lanjut Wahyu akan difokuskan mengatasi tiga problem pokok masyarakat desa: pendidikan, kesehatan dan ketahanan pangan di sektor pertanian. Semua isu menarik dan penting ini sudah dibahas berulangkali dengan para kiai desa itu melalui serangkaian pertemuan fisik maupun secara virtual lewat zoom, bersama sahibul bait Pak Najib Salim Attamimi, dan sejumlah cendekia, jurnalis dan aktivis jaringan masyarakat perdesaan.
“Saya didaulat menjadi ketua panitia temu kiai dari pelosok desa itu. Kami hanya menjadi kanal, menjembatani dan memberikan kesempatan agar para tokoh kampung di perdesaan seperti guru ngaji, imam masjid juga para merbot ini bisa berkomunikasi langsung dengan calon pemimpin negeri ini,” imbuhnya.
Wahyu menjamin, forum itu tidak ada deklarasi dukung mendukung, kendati hak pribadi para Kiai Kampung untuk menentukan pilihan politik sesuai nuraninya tak boleh dipadamkan. Mereka siap menyampaikan resolusi atau tuntutan yang mendesak diselesaikan bahkan dalam 100 hari pertama pemerintahan kelak terhadap tiga masalah pokok yang terjadi di masyarakat perdesaan.
Menurut Wahyu, bunyi resolusi forum ini nantinya, akan disusun singkat, dibikin dengan pilihan kalimat, diksi, yang tajam dan lugas, tanpa basa-basi. Publik diberi kesempatan memonitor melalui live streaming yang dipancarkan melalui kanal Youtube TV Desa dan Kiai Kampung (*)