Surabaya, Jurnal9.tv – Terkait jemaah haji yang ketahuan membawa dua koper penuh berisi rokok oleh petugas bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya membantah jika pihaknya kebobolan. Sebab, semua jemaah haji dan barang bawaanya sudah melalui pemeriksaan secara ketat yang dilakukan petugas di asrama haji sukoliilo.
Husnul Maram, menjelaskan petugas Asvec sudah melakukan pemeriksaan saat di Asrama Haji Sukolilo.
Sebelum berangkat ke tanah suci, semua jemaah harus melalui pemeriksaan, termasuk barang bawaan jemaah haji, baik di koper besar di bagasi maupu koper yang disimpan di kabin pesawat. Semua koper dan tas milik jemaah haji sudah melalui scaning mesin x-ray, jika ada barang bawaan yang menyalahi aturan, koper akan dibongkar untuk diperiksa.
Husnul Maram menyebutkan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan petugas Asvec, terkait temuan dua koper penuh berisi rokok, karena hal ini memang dilarang petugas
“Bahwasanya kita sudah sosialisasi, apa saja yang diperbolehkan dan apa saja yang tidak diperbolehkan dan apa saja yang diperbolehkan tapi ada batasan. Bagi kita seperti rokok dan sebagainya Itu itu boleh dibawa tetapi ada hal-hal yang tidak boleh dibawa seperti barang-barang yang mudah meledak. Alhamdulillah kali ini masyarakat semuanya tidak ada yang membawa barang-barang yang mudah meledak seperti masa-masa yang lalu. Dibatasi seorang jemaah boleh membawa rokok itu hanya 200 batang untuk konsumsi dirinya sendiri bukan diperjualbelikan bukan titipan orang lain,” jelas Husnul Maram.
Beruntung, jemaah haji pemilik dua koper tersebut tidak ditahan oleh petugas otoritas Arab Saudi, karena sudah masuk ke dalam bus untuk diberangkatkan ke makkah bersama rombongan kloternya. (ahs/snm)